blank
Bupati Pacitan Indarta Nur Bayu Aji (kiri) menyalami para influencer dan pegiat Medsos, sebelum melakukan acara ngobrol bareng di Objek Wisata Bahari Pantai Pancer Door.(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Ini khabar baru, objek wisata bahari di Pancer Door, di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan Kota, Kabupaten Pacitan, Jatim, digratiskan dari penarikan retibusi. Para pelancong yang datang, tidak dikenai kewajiban membayar biaya masuk.

Startegi membebaskan Pancer Door dari pemungutan retribusi biaya masuk, ini mengingatkan pada pola pengelolaan wisata laut seperti yang terjadi di Wisata Pantai Kuta dan Legian di Pulau Bali, yang mampu melambung popularitasnya ke jagat wisata internasional. Juga sama dengan pengelolaan objek wisata di Pantai Sengginggi di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, semalam, mengabarkan, upaya membebaskan pelancong dari retribusi biaya masuk, bertujuan untuk menjadikan Pancer Door sebagai salah satu ruang terbuka publik yang memiliki daya pikat bagi wisatawan. Yakni untuk mendorong agar Pancer Door, menjadi objek wisata yang mampu memicu lama tinggal atau long stay bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pacitan.

”Salah satu alasan mengapa pemerintah menggratiskan biaya masuk, karena ingin Pancer Door bisa menjadi daya tarik yang mampu hidup sampai malam, sehingga berdampak pada long stay (lama tinggal) wisatawan,” ungkap Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

Pernyataan orang nomor satu di Pacitan itu, disampaikan saat menghadiri acara ngobrol bareng (berembug bersama) dengan para influencer dan admin pegiat Media Sosial (Medsos) Kabupaten Pacitan, Kamis malam (4/4). Acara ngobrol bareng ini digelar di objek Wisata Pancer Door. Influencer, adalah seseorang yang memiliki kemampuan menggerakkan orang lain dalam jumlah banyak (massa), untuk melakukan suatu tindakan tertentu .

Lama Tinggal

Menurut Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan), lama tinggal wisatawandi Kabupaten Pacitan masih relatif rendah. Kebanyakan wisatawan yang datang, hanya menghabiskan waktu sehari langsung kembali pulang. Model melancong cukup sehari ini, sering disebut sebagai one day tour. Untuk itu, diperlukan langkah penting guna menghadirkan sesuatu yang bisa menahan wisatawan lebih lama tinggal, yakni untuk menginap di Pacitan.

”Kita ada alun-alun yang hidup hampir 24 jam, dan itu biasa karena daerah lain juga punya. Tapi Pancer Door yang hidup 24 jam, nantinya akan menjadi sebuah nilai lebih bagi Pacitan,” tandas Bupati Indrata Nur Bayuaji.

Berkaitan itu, Pemkab Pacitan telah melakukan berbagai pembenahan infrastruktur di Objek Wisata Pancer Door. Kelebihan lain dari objek wisata ini, selain bebas beaya alias gratis, adalah dekat dengan pusat kota. Untuk memperkenalkan ke khalayak luas, upaya promosi ke publik harus lebih dipertajam. Salah satunya, melalui peran influencer serta para pegiat Medsos Pacitan.

Menurut Mas Aji, Kabupaten Pacitan harus bersiap menyongsong agenda besar pemerintah yang mewacanakan membuka jalur Tol Yogyakarta-Lumajang melalui Pacitan. Dengan terbukanya akses tersebut, akan menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan, namun juga ancaman. Pasar wisata Pacitan, harus mampu bersaing dengan kabupaten tetangga.
Bambang Pur