TEGAL (SUARABARU.ID) – Permodalan dan pemasaran menjadi problem utama bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Bantuan dan sentuhan untuk para pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata programnya saat ini tidak berupa fisik, tapi cenderung ke Sumber Daya Manusia (SDM) atau pelatihan Bimbingan Teknis (Bintek),” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr H Fikri Faqih MM, saat acara Bintek pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Tegal di Hotel Khas Tegal, Minggu (31/3/2024).
Fikri Faqih menyampaikan, bimbingan teknis digelar rutin atas kerjasama antara Komisi X DPR RI dan Kemenparekraf RI. Bintek kali ini menyangkut hal yang menjadi problematika dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Problem yang pertama kata Fikri terkait permodalan atau pendanaan. Problem berikutnya terkait dengan pemasaran. “Jadi kalau pemodalan tidak ada bantuan dari pemerintah saya rasa selamanya pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata susah untuk berkembang,” ujar Fikri.
Untuk pemasaran Fikri meanalogikan seperti lari yang start nya berbeda. Seperti Amerika, Korea Selatan, dan Inggris justru ekonomi kreatif sudah begitu rupa sehingga pemodalan sudah ada skema.
“Tentang pemasaran mestinya tidak ada lain kecuali nge link. Jadi antara jaringan-jaringan yang di daerah di link kan kepada semua pihak yang bisa menjual. Dan itu ada pelatihannya,” terang Fikri.
Perwakilan Kemenparekraf RI Bulqis Hairin selaku Adiyatama menyampaikan semua itu dari pemerintah antara kemitraan antara DPRRI dan Kemenparekraf. Dan semua itu masih dalam proses dan ada tahapan-tahapan selanjutnya. “Jadi kita tunggu saja yang terbaik untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Bintek strategi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui digital dihadiri juga Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal, Drs Akhmad Uwes Qoroni MT bersama puluhan peserta dari Kabupaten Tegal.
Sutrisno