blank
Ketua Pengurus YDBA, Sigit P Kumala (tengah) menandatanganani Perjanjian Kerjasama Pembinaan UMKM Kuliner & Kerajinan di Bandung bersama Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang diwakili oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unpar  Prof. J Dharma Lesmana (kedua kanan), Senin 25 Maret 2024. (Foto: YDBA)

BANDUNG (SUARABARU.ID) – Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkolaborasi dengan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) melakukan pembinaan UMKM, khususnya di bidang Kuliner dan Kerajinan, Senin 25 Maret 2024.

Sebanyak 25 UMKM Unpar di Bandung akan mengawali program pembinaan kolaborasi oleh YDBA ini. Tujuannya dalam rangka memperluas pembinaan UMKM di Indonesia.

Peresmian secara simbolis dimulai dengan penandatangan perjanjian kerjasama pembinaan UMKM antara YDBA dan Unpar.  Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen pembinaan UMKM oleh perwakilan UMKM UNPAR bidang kuliner dan kerajinan.

Hadir dalam peresmian tersebut, yaitu Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala, Sekretaris Pengurus YDBA Ema Poedjiwati Prasetio, Advisor YDBA Tonny Sumartono, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Alumni Inovasi dan Bisnis Unpar Ir. Catharina Badra Nawangpalup.

Kemudian Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR, Prof  J Dharma Lesmana, Ketua Pusat Studi Multidisiplin Center of Excellence in Small and Medium Enterprise Development (CoE SMED) Unpar, Dr. Margaretha Banowati Talim, dan Direktur Urusan Internasional Kerja Sama dan Alumni Unpar, Reinard Primulando Ph.D.

Ketua Pengurus YDBA, menyambut positif program kolaborasi yang dilakukan YDBA bersama Unpar.

“Pembinaan UMKM akan dilakukan melalui berbagai program, antara lain pelatihan, pendampingan dan fasilitasi pemasaran,” kata dia.

Lebih lanjut, Sigit berharap kolaborasi tersebut dapat memberikan manfaat dan dapat diikuti oleh UMKM dengan sungguh-sungguh serta bisa mendukung kemajuan usahanya masing-masing.

“YDBA membuka pintu untuk memperluas kolaborasi dengan Unpar melalui program lainnya yang melibatkan para mahasiswa. Baik dalam program pemagangan maupun perkuatan kompetensi mengenai enterpreneurship yang sejalan dengan minat Rektor Unpar saat bertemu YDBA pada Februari 2024 lalu,” katanya.

Sebelumnya, YDBA telah rutin berkomunikasi dengan Unpar terkait rencana kolaborasi dalam pembinaan UMKM. Sebagai langkah awal kolaborasi, keduanya telah menyelenggarakan beberapa kegiatan, seperti UMKM Expo di mana menghadirkan UMKM binaan YDBA, Pelatihan Basic Mentality di Jakarta yang diselenggarakan YDBA dan diikuti UMKM Unpar dan keikutsertaan UMKM Unpar di Booth YDBA dalam Inacraft 2024.

 

Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis Unpar Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, menuturkan, kolaborasi bersama YDBA untuk pengembangan UMKM binaan yang kali ini menyasar UMKM berbasis kuliner dan kerajinan sangat potensial.

Tak hanya mendampingi secara umum, UMKM juga nantinya akan mendapatkan berbagai benefit melalui pelatihan disediakan YDBA melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LBP) Bandung nantinya.

“Kerja sama ini sangat menarik dan potensial. Kami dari Unpar sangat bergembira, karena pendampingan dan pelatihan yang diberikan bukan hanya bersifat umum, tetapi 9 bulan lamanya betul-betul mendampingi dan melatih. Tak hanya kemampuan teknis dan manajerial, tetapi mentalitas juga dilatih sejak awal,” tuturnya.

Catharina juga menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin bersama YDBA. Dia pun berharap, kerja sama ini membuka peluang kerja sama lainnya, khususnya untuk memajukan sektor UMKM.

“Kami sangat mengapresiasi karena YDBA akhirnya bekerja sama dengan Unpar. Walau sebenarnya kita sudah punya bentuk kerja sama secara informal yang cukup lama, namun momentum hari ini berupa penandatanganan PKS benar-benar menunjukkan komitmen dari kedua belah pihak,” ujarnya.

Diaz Aza