blank
Upaya personel Damkar Satpol-PP Pemkab Wonogiri melakukan pencopotan empat cincin yang terlanjur lengket di jari Nenek Dinah, berlangsung menegangkan.(Dok. Damkar Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Cincin di jari, memiliki arti yang lebih dalam daripada sekadar perhiasan. Bisa menjadi simbol status pernikahan, penghargaan, atau bahkan mengungkapkan aspek kepribadian seseorang.

Ada yang percaya, memakai cincin di jari telunjuk merupakan cerminan seseorang yang sangat percaya diri dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Karena jari telunjuk, melambangkan ambisi, kepemimpinan, dan kepercayaan diri.

Tapi pemakaian empat cincin sekaligus di jari telunjuk Nenek Dinah (85), justru menjadi malapetaka bagi dirinya. Karena terlalu lama dipasang, menjadikan keempat cincin tersebut makin lengket menyatu dengan daging jari telunjuknya.

Menjadikan sulit dilepas. Dipaksa untuk dicopot, malah menimbulkan luka. Ini yang menjadikan pihak keluarganya kemudian meminta bantuan ke Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol-PP Pemkab Wonogiri.

Kabid Damkar Satpol-PP Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, Nenek Dinah adalah warga dari Dusun Ngasem RT  01/02, Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito (sekitar 70 Kilometer selatan Ibukota Kabupaten Wonogiri).

Hari Sabtu (23/3), Nenek Dinah diantarkan pihak keluarganya ke Kantor Damkar Wonogiri, minta bantuan untuk melepas empat cincinnya yang tidak dapat dicopot. Kedatangannya, diterima Regu IV Damkar Wonogiri Pimpinan Danru Sriyanto Kembo.

Kesakitan

Satu dari empat cincin berhasil dilepas di Kantor Damkar. Tapi ketika dilakukan pencopotan pada ketiga cincin yang masih tersisa, Nenek Dinah mengerang kesakitan, karena cincin tersebut telah menyatu dengan daging jari telunjuknya, dan bahkan telah menimbulkan luka ‘ngoreng’ (membusuk).

Menyikapi hal tersebut, Nenek Dinah kemudian dibawa ke RUSD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Dokter Piket di Ruang IGD, membantu memberikan suntikan pati rasa (bius) lokal. Tujuannya, agar saat dilakukan pencopotan oleh personel Damkar, Nenek Dinah tidak mengerang kesakitan.

Saat semua cincinnya berhasil dilepas, menjadikan Nenek Dinah bersama keluarga yang mendampinginya melempar senyum lega. Luka pada jari telunjuknya kemudian mendapatkan pengobatan dari rumah sakit.

Kabid Damkar Satpol-PP Kabupaten Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, tugas pokok Damkar adalah membantu pemadaman api pada musibah kebakaran. Tapi ketika ada warga meminta bantuan mencopot cincin yang sulit dilepas dari jari tangan, Damkar tak kuasa untuk menolaknya.

Demikian halnya, Damkar tak kuasa menolak, ketika diminta untuk menangkap ular atau satwa liar lainnya seperti Biawak, yang membuat panik warga atau mengunduh sarang lebah. Selama Tahun 2023, Damkar Wonogiri telah memberikan bantuan pencopotan cincin pada sebanyak 22 orang, menangkap ular sebanyak 57 kali, ngunduh sarang tawon sebanyak 115 kali, menangkap Biawak sebanyak 4 kali. Mengevakuasi kambing dan kucing kecebur sumur, masing-masing sebanyak 1 kali dan 2 kali. Sedang tugas pemadaman kebakaran sebanyak 153 kali.
Bambang Pur