blank
Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Paranggupito, Wonogiri, berjejer siap memberikan pelayanan Sapa Pagi Esperiji kepada para siswa yang datang.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – SMP Negeri 1 Paranggupito (Esperiji), membudayakan pembiasaan penyambutan siswa masuk sekolah tiap pagi. Para siswa datang disambut sapaan selamat pagi dan jabat tangan oleh para guru dan karyawan sekolah.

Tiap pagi, guru dan karyawan piket secara bergantian lima orang, menyambut kedatangan para siswa dengan sepenuh hati, melalui pelayanan Sapa Pagi Esperiji. Tiap guru dan karyawan yang piket, wajib memperhatikan kondisi tiap siswa yang datang, untuk disambut senyum dan disapa dengan menanyakan bagaimana kondisi kesehatannya dan khabar keluarganya yang berada di rumah.

Kepala SMP Negeri 1 Paranggupito, Assani Nugroho, menyatakan, pelayanan melalui Sapa Pagi Espiriji ini, sekaligus untuk mewujudkan pendidikan karakter. Agar para siswa dapat menjadi pribadi yang senantiasa bersikap ramah dan santun serta beradab.

Upaya penanaman sikap berkarakter santun ini, bertujuan agar para siswa nantinya dapat membawakan sikapnya ketika berada di mana saja. Setiap kali ketemu dengan orang lebih tua, para siswa sepantasnya wajib bersikap santun untuk menunjukkan sikap hormat.

Kebiasaan bersalaman di pagi hari antara guru dan murid, menjadi salah satu cara membangun keakraban, agar saat belajar di sekolah terasa nyaman dan aman. Karena itu, para guru diwajibkan memberikan penyambutan kepada siswa, termasuk harus memperhatikan keberadaannya, memberikan sapaan, dan ditanyai bagaimana kabarnya.

Ditanamkan

Membentuk karakter siswa, tambah Kasek Assani Nugroho, bukanlah tugas yang dapat selesai dalam satu waktu saja. Tetapi harus ditanamkan secara berulang-ulang, dengan disertai pemberian contoh.

Siswa Kelas IX-C, Dewanda, merasa senang oleh penyambutan ala Sapa Esperiji ini. Kegiatan ini, dipahami bukan semata hanya jabatan tangan saja, akan tetapi lebih pada pemberian perhatian kepada para siswa layaknya orang tua kepada anaknya.

Pernyataan sama, juga dismapaikan oleh Ababil dari Kelas 7-A. Kata Ababil, melalui pembudayaan Sapa Espiriji, merasa dirinya diperhatikan. Juga menjadikan wahananuntuk lebih mengakrabkan hubungan para siswa dengan Bapak ibu Guru dan Karyawan Sekolah.

Mungkin pembiasaan seperti ini telah dilakukan di sejumlah sekolah, tapi belakangan pada sebagian sekolah sudah diabaikan. Tapi Sapa pagi Esperiji di SMP Negeri 1 Paranggupito, Wonogiri, dimaksudkan menjadi bagian dari upaya membangun chemistry antara siswa guru dan karyawan sekolah.

Secara umum, chemistry adalah energi yang yang hadir ketika dua orang dengan ketertarikan terhadap satu sama lain, memiliki koneksi yang kuat dalam berbagai hal. Chemistry akan berjalan, ketika pasangan bisa membangun kasih sayang, kepercayaan, menghargai satu sama lain, serta terjalin komunikasi yang baik.
Bambang Pur