blank
Gertak PSN untuk mengantisipasi mewabahnya DBD di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dipadukan dengan gerakan massal masyarakat dalam upaya pembudayaan PHBS.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam dua bulan terakhir di awal Tahun 2024 ini, di Kabupaten Wonogiri terjadi trend peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Memunculkan 43 kasus penderita DBD, dengan korban meninggal sebanyak 3 orang di 3 kecamatan.

Tiga kecamatan itu terdiri atas Kecamatan Baturetno, Girimarto dan Kecamatan Pracimantoro. Menyikapi hal tersebut, kini digalakkan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), sebagai upaya mengantisipasi mewabahnya serangan penyakit DBD.

Tujuan dilakukan Gertak PSN, untuk meminimalisasi penularan. Yakni dengan cara memutus siklus kehidupan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor virus dengue, sejak dari telur dan jentik-jentiknya. Cara ini dinilai lebih efektif, dibandingkan dengan fogging (pengasapan) yang hanya dapat membunuh nyamuk dewasa saja.

Pencanangan Gertak PSN dipusatkan di Kelurahan Giriwono, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, dilakukan Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Setyarini

Serentak

Langkah tersebut kemudian ditindaklanjuti serentak di 25 kecamatan dan di 295 desa/kelurahan se Kabupaten Wonogiri, dengan melibatkan semua komponen masyarakat.

Babinsa Serda Darmaji dari Koramil-07 Tirtomoyo melalui Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, melaporkan, Gertak PSN di Kecamatan Tirtomoyo dipimpin Forkompimcam bersama Puskesmas, Minggu (10/3).

Gertak PSN di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dilakukan bersamaan dengan gerakan massal pembudayaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Ditandai dengan kerja bakti massal, untuk menciptakan kebersihan lingkungan.

Kepada masyarakat, diserukan untuk secara proaktif melakukan pencegahan DBD melalui PSN dengan metode 3-M. Yakni Menguras tempat-tempat penampungan air, Menutup rapat semua tempat penampungan air, dan Memanfaatkan atau mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Bambang Pur