MAGELANG (SUARABARU.ID)-Menjelang bulan Ramadan,kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok terjadi di Kota Magelang, Namun, kenaikan harga tersebut tidak hanya bahan kebutuhan pokok saja, melainkan bunga mawar tabur harganya juga ikut-ikutan meroket.
“Kenaikan harga bunga mawar tabur ini sudah terjadi sejak Rabu ( 6/3) kemarin. Diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga sehari sebelum puasa,” kata Nurul, salah satu pedagang bunga mawar di Jalan Singosari, Kota Magelang, Jumat ( 8/3/2024).
Nurul mengatakan, kenaikan harga bunga mawar tabur tersebut menjelang bulan Ramadan. Seiring dengan kebiasaan masyarakat nyekar di makam keluarga yang ada di sejumlah tempat.
Selain itu, pasokan bunga mawar dari para petani bunga di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang sedikit terhambat. Karena, di awal bulan Ruwah (kalender Jawa-red) para petani memangkas pangkal batang pohon mawarnya. Pemotongan pangkal batang pohon mawar tersebut untuk persiapan panenan jelang lebaran mendatang.
Ia menambahkan, harga bunga mawar tabur tersebut mengalami kenaikan empat kali lipat dari hari-hari biasanya. Yakni, untuk harga bunga tabur untuk keranjang kecil yang biasanya dijualnya Rp 2.500, kini dijual dengan harga Rp 10.000.
”Sedangkan, satu keranjang tanggung bunga mawar tabur semula Rp 20.000 menjadi Rp 50.000. Dan, satu keranjang besar bunga mawar yang semula Rp 50.000 kini menjadi Rp 200.000,”ujarnya.
Warda, salah satu pembeli bunga tabur mengaku, tidak mempermasalahkan harga jual bunga mawar tabur mengalami kenaikan. Karena, menjelang puasa ini banyak masyarakat yang memerlukan untuk nyekar keluarga yang telah meninggal.
“Kita antisipasi saja, karena anggaran kebutuhan segitu, dapatnya sedikit tidak apa-apa,”katanya.
Ia mengaku, setiap hari Jumat selalu membeli bunga tabur untuk keperluan nyekar. Secara kebetulan, hari Jumat kemarin merupakan Jumat terakhir sebelum puasa dan banyak orang yang nyekar.
Harga bunga mawar tabur tersebut akan normal kembali selama bulan puasa. Namun, menjelang lebaran mendatang, harga bunga mawar tabur akan naik kembali. W. Cahyono