JEPARA (SUARABARU.ID)- Pemilihan Umum tahun 2024 adalah agenda 5 tahunan yang dilakukan untuk memilih anggota legislatif yaitu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah periode 2024-2029.
Merespon hal tersebut MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara membentuk Tim Independen Pemantau Pemilu (TIPP) guna belajar berdemokrasi dan kepemiluan.
Kegiatan TIPP (Tim Independent Pemantau Pemilu) ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi belajar berdemokrasi dalam pemilu 2024. Kegiatan pemantauan pemilu bagi pelajar memiliki manfaat penting, seperti meningkatkan pemahaman tentang proses pemilu dan demokrasi, serta memastikan integritas hasil pemilu.
Selain itu, pelajar yang terlibat dalam kegiatan pemantauan pemilu dapat memberikan kontribusi pada produk pemilu mendatang dengan memilih pemimpin yang amanah, cerdas, dan dapat dipercaya.
Keterlibatan pelajar dalam pemantauan pemilu juga dapat membantu memastikan kelancaran dan keadilan dalam pelaksanaan pemilu,selain itu, kegiatan pemantauan pemilu dapat membantu pelajar untuk memahami larangan-larangan yang diatur dalam UU Pemilu, seperti larangan mencampuri pelaksanaan tugas penyelenggara pemilu dan memengaruhi pemilih.
Dengan demikian, kegiatan pemantauan pemilu bagi pelajar dapat membantu membangun kesadaran dan partisipasi aktif dalam proses demokrasi di Indonesia.
⁹
Pelaksanaan kegiatan TIPP (Tim Independent Pemantau Pemilu) pada tanggal 14 Februari 2024, waktu 06.30 WIB. Dari siswa-siswi yang terjun ke TPS di desa kecamatan Tahunan dan Kedung yang sudah dibagi untuk beberapa Desa.
Selaku pembimbing siswa-siswi, Nina Anggraini dan Vivi Dianita yang merupakan Tim Mengajar di Sekolah/Madrasah (MDSM) Unisnu Jepara di MA NU Nahdlatul Fata mengaku salut atas respon antusias semangat siswa-siswi dalam belajar.
Dalam penyusunan laporan tersebut siswa-siswi bercerita tentang kegiatannya di masing-masing TPS di beberapa desa di kecamatan Tahunan dan Kedung, Isna Nur Afridiasari yang mendapatkan tugas di Desa Teluk Awur bersama dengan Indaha Jannatul Ma’wa mengaku sangat berkesan dengan pengalamannya sebagai Tim Independen Pemilu.
” Saya sempat nervous karena harus bertemu dengan Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa serta menuju TPS untuk melaksanakan wawancara kepada responden. Namun, akhirnya saya bisa beradaptasi dan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” tutur Dias, panggilan akrabnya.
Hadepe – Sub/Arwani