WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam semalam, Regu Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, menangkap tiga ekor ular besar. Penangkapan dilakukan di tiga tempat terpisah. Yakni di Kecamatan Wonogiri Kota, Nguntoronadi dan Kecamatan Ngadirojo.
Dalam upaya melakukan penangkapan, Regu Dankar sempat mengalami kesulitan. Ini berkait dengan terbatasnya penerangan di lokasi. Juga karena ular menjadi beringas, dan bereaksi untuk menghindar. Dalam upaya menghindar, ada yang naik ke kerangka atap rumah, dan melilitkan tubuhnya ke bagian usuk di bawah genting sehingga kesulitan untuk ditarik.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol-PP Kabupaten Wonogiri, Joko Santosa, Selasa (27/2), menyatakan, penangkapan di tiga wilayah kecamatan tersebut merupakan penanganan ular oleh Damkar yang Ke-23 di awal Tahun 2024 di Kabupaten.
Penangkapan semalam, dilakukan oleh piket Regu IV Pimpinan Sriyanto Kembo. Itu dilakukan atas permintaan warga, utamanya pemilik kandang ternak yang unggas piaraannya dimangsa ular. Juga oleh warga yang ketakutan serta panik, setelah melihat kemunculan ular besar di rumah dapur.
Dapur
Penangkapan pertama dilakukan di rumah Katiyo di Dusun Melikan RT 4/RW II, Desa Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Kedua, di kandang ayam milik Nasib Nurhidayat, warga Dusun Bulusulur RT 2/RW II, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.
Di dua lokasi tersebut, ularnya masing-masing memiliki panjang 2,5 Meter. Kemudian penangkapan ketiga, di dapur Ny Eka Ayu, di Dusun Semen RT 2/RW IX, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, panjangnya mencapai tiga Meter.
Ketiga ular yang ditangkap, merupakan jenis Sowo (Sanca) Kembang atau Sowo Batik. Yakni ular dari suku Pythonidae, yang mampu berkembang besar dan panjang. Ukuran terbesarnya dapat melebihi 8.5 Meter dan merupakan ular terpanjang di dunia. Ini lebih panjang dari Anakonda (Eunectes).
Nama-nama lain Ular Sanca adalah Ular Sawah. Orang Simelue menyebutnya sebagai Sawah-n-etem. Masyarakat Ambon menamainya sebagai Ular Petola. Dalam Bahasa Inggris, disebut reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus
Bambang Pur