SRAGEN (SUARABARU.ID)- Kekosongan jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, akhirnya terisi. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melantik Kepala Pengadaan Barang & Jasa (PBJ) Sragen Albert Pramono Soesanto sebagai Kepala DPU Sragen, di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Senin (26/2/2024).
Jabatan Kepala DPU yang kosong sebelumnya dirangkap R Suparwoto Kadishub Sragen. Sedangkan jabatan Kepala PBJ yang ditinggalkan Albert, saat ini masih kosong.
Selain melantik Albert, Yuni sapaan akrab Bupati Sragen juga melantik Kepala Satpol Pamong Praja Samsuri sebagai Staf Ahli Bupati menggantikan Suwandi yang pensiun.
Jabatan Kepala Satpol PP yang ditinggalkan Samsuri untuk sementara dirangkap Kepala Disnaker Sragen Agus Winarno. Usai dilantik, kedua pejabat menandatangani pakta integritas sebagai komitmen atas jabatan yang disandangnya.
Yuni meminta Albert segera running, mengingat tugas DPU sangat berat. Dikatakan Tim Panitia Seleksi (Pansel) memilih Albert karena dalam menempuh 12 tahapan penilaian, selalu memiliki nilai tinggi.
”Saya kira secara kemampuan teknis Albert sudah pas disitu (DPU), tinggal mengawal integritasnya,” tutur Yuni, saat ditemui awak media usai pelantikan.
Mantan Kepala PBJ yang Sarjana Teknik dan Magister Teknik (ST, MT) itu dinilai layak memimpin Dinas PU. Dikatakan pemilihan Albert juga atas hasil penilaian Tim Pansel.
Sejumlah calon Kepala DPU yang dinilai ada sembilan pejabat. Namun nilai Albert selalu meraih nilai tertinggi dibanding dengan peserta lain sejak awal memulai proses seleksi yang menempuh 12 tahapan itu.
Kepala DPU Sragen Albert Pramono Soesanto menjelaskan kondisi jalan di Sragen saat ini 86 persen kondisinya mantap. Panjang jalan di Kabupaten Sragen mencapai 1.030 km lebih.
Dikatakan arah kedepan nanti berupa pemeliharaan jalan secara berkala maupun rutin. Untuk dana pemeliharaan jalan di Kabupaten Sragen saat ini Rp 6 miliar dan bisa ditingkatkan di APBD Perubahan menjadi Rp 10 miliar setahun.
Padahal idealnya, lanjut Albert biaya pemeliharaan jalan sekitar Rp 25 miliar. ”Sementara ini masih Rp 6 miliar, jauh dari ideal Rp 25 miliar,” terangnya.
Anind
