blank
LAYANI PEMBELI - Salah seorang pedagang di Pasar Randugunting Tegal Selatan, Kota Tegal, tengah melayani pembeli. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Kenaikan harga beras sejak sebelum Pemilu hingga saat ini dikeluhkan warga Kota Tegal, Jawa Tengah.

Kenaikan beras dikeluhkan Siti Fatimah (52) warga Kelurahan Debong Tengah, Tegal Selatan, Kota Tegal. Dirinya biasa beli di Pasar Randugunting, Tegal Selatan beras Rp 15 ribu per kg, saat ini menjadi Rp 17 ribu per kg. “Sudah satu bulan ini sebelum pemilu harga beras ga turun-turun. Kita sebagai ibu rumahtangga terasa berat,” kata Siti Fatimah, Jumat (23/3/2024).

Siti Fatimah berharap Pemerintah cepat turun tangan, setidaknya memberikan subsidiĀ  untuk masyarakat kecil. “Harga sembako terutama beras diharapkan cepet stabil terutama beras,” pintanya.

Hal yang sama disampaikan Purnomo (42) warga Kelurahan Randugunting. Dirinya membeli beras di kios luar pasar saat ini sebesar Rp 16 ribu per kg, sebelumnya Rp 15 ribu per kg.

Pedagang beras Pasar Randugunting, Masri (54) membenarkan kenaikan beras terjadi sudah sebulan sejak sebelum pemilu. Untuk beras sancan dia jual Rp 17 ribu per kg. Untuk merk raja Lele Rp 16 ribu per kg. Sebelumnya harga hanya Rp 13.500 per kg. “Ini bukan kenaikan tapi ganti harga,” tutur Masri.

Masri mengaku selama ada kenaikan beras belum ada pasar murah di Pasar Randugunting. “Sebagai pedagang Masri karena ambilnya sudah naik dan mahal, jualnya juga mengikuti naik,” ujar Masri.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kota Tegal, M Rudy Herstyawan ditemui di kantornya membenarkan harga beras di Kota Tegal mengalami kenaikan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Insflasi Daerah (TPID) termasuk Bulog akan segera melakukan operasi pasar dengan disejumlah titik.

“Kenaikan terjadi sebelum pemilu sampai sekarang. Untuk beras jenis medium sebesar Rp 14 ribu, sedangkan beras premium sampai Rp 17 ribu per kg. Ini memang sangat tinggi sekali. Sebelumnya harga Rp 14 ribu kg sudah dapat beras jenis premium,” terang Rudy.

Mahalnya harga beras menurut Rudy dipicu karena suplai dan pasokannya berkurang. Apabila harga masih tetap melambung pihaknya akan koordinasi dengan koperasi untuk melakukan operasi pasar terutama untuk ASN.

“Karena Pemerintah Kota Tegal tidak punya dana cadangan maka akan melibatkan stakeholder terkait untuk mengatasi kenaikan harga beras,” tutup Rudy.

Sutrisno