blank
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unisnu Jepara saat bersama para guru MA Al Faizin Guyangan Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Era baru dalam dunia pendidikan telah bertansformasi seiring dengan tantangan zaman yang semakin berkembang. Hal ini disampaikan oleh Drs. Abdul Rozaq, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

blank
Penandatanganan MoU oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Drs. Abdul Rozaq, M.Ag.

Kegiatan yang bertajuk “Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka” ini menggandeng guru MA Al-Faizin Guyangan Jepara, pada Rabu (7/02/2004). Program Sekolah Binaan berupaya mewujudkan transformasi pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Hadir juga Wakil Dekan 1 Husni Mubarok, M.Pd., Wakil Dekan 3 Nina Sofiana, M.Pd., serta para dosen PBI dan peserta guru MA Al-Faizin Guyangan Jepara.

Olyvia Revalita Candraloka, M.Pd., Dosen PBI Unisnu dan narasumber pertama, mengatakan bahwa paradigma baru dalam dunia pendidikan terdiferensiasi dan terfokus pada peserta didik.

“Untuk mewujudkannya, kita sebagai pendidik harus menyiapkan pembelajaran dengan tahapan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler,” ungkapnya.

Masih menurut Olyvia, tujuh tahapan yang harus dilalui dalam perencanaan kurikulum merdeka, yakni menganalisis capaian pembelajaran (CP), asesmen diagnostik, mengembangkan modul ajar, penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik, asesmen sumatif dan formatif, pelaporan kemajuan belajar, dan evaluasi.

Setelah perencanaan dibuat, implementasi kurikulum merdeka merupakan pelaksanaan pembelajaran yang berkonsep pada memberikan kemerdekaan pada guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

“Fokus utama pembelajaran dengan konsep kurikulum merdeka ada tiga, yakni materi yang esensial, penguatan karakter, dan pengembangan potensi siswa,” ungkap Aprilia Riyana Putri, M.Pd., dosen PBI Unisnu juga narasumber kedua. Konsep ini diterapkan dengan tiga karakteristik yakni pembelajaran berbasis proyek, berfokus pada materi esensial, dan fleksibilitas guru, tambahnya.

Implementasi kurikulum merdeka tak cukup tanpa evaluasi. Maka, untuk mengetahui langkah pelaksanaan selanjutnya, evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara mandiri dan berkala. “Untuk mengetahui tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik, evaluasi pembelajaran melalui penilaian menunjukkan tolok ukur yang disesuaikan dengan kriteria tertentu sebagai patokan cerminan kualitas hasil pembelajaran,” ujar Husni Mubarok, M.Pd., dosen PBI Unisnu sekaligus narasumber 3.

Sementara itu, Kepala MA Al-Faizin Guyangan Subhan, S.Pd.I yang turut hadir dan menyampaikan terima kasih atas kegiatan ini. “Semoga kegiatan seperti ini memberikan manfaat untuk kualitas guru kami dan semoga kegiatan ini terus berlanjut,” ucapnya.

ua