blank
Pj Bupati Kudus saat menyerahkan bansos stimulan bagi petani gagal panen.Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie menyalurkan bantuan stimulan kepada petani gagal panen akibat bencana banjir atau BLT Puso.

Penyaluran bantuan yang dilaksanakan di Gedung Graha Mustika pada hari Rabu (7/2) ini dihadiri oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Jarwansah, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Partai Gerindra Abdul Wachid yang didampingi jajaran pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Kudus.

Dalam sambutannya, Hasan menyampaikan bahwa beberapa wilayah di Kabupaten Kudus memiliki tingkat kerawanan bencana yang signifikan, terutama saat memasuki musim penghujan. Selain banjir, angin ribut dan tanah longsor juga merupakan potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah tersebut.

“Di beberapa wilayah Kabupaten Kudus memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi saat memasuki musim penghujan, selalu standby untuk melakukan mitigasi bencana,” sebutnya.

Hasan juga menyoroti dampak bencana terhadap kerugian harta benda dan korban jiwa, serta penurunan produktivitas lahan yang dapat menyebabkan kerawanan pangan. Oleh karenanya, Hasan menekankan pentingnya mitigasi bencana dan mengajak masyarakat untuk selalu berdoa agar terhindar dari bencana yang ekstrem.

“Kami berharap dan mohon doanya supaya Kabupaten Kudus tidak ada bencana yang ekstrem,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jarwansah, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, menyoroti dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. Dirinya berharap bantuan yang disalurkan dapat menjadi asa dan penambah semangat bagi masyarakat untuk kembali bertani.

“Saya berharap tepat sasaran dan tanpa ada potongan dan juga bisa mengganti kerugian akibat gagal panen,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, bantuan stimulan gagal panen akibat banjir atau BLT Puso ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui BNPB RI. Untuk Kabupaten Kudus sendiri, bantuan diberikan kepada 150 petani, dengan nominal Rp. 15.000.000 per hektar.

Masing-masing petani menerima juah bantuan berbeda-beda sesuai luasan lahan mereka yang gagal panen.

Ali Bustomi