blank
Ganjar dengan sabar mendengarkan curhatan yang disampaikan Arsya, terkait rendahnya gaji guru. Foto: tmgp

KUNINGAN (SUARABARU.ID)– Ganjar Pranowo punya “jadwal” wajib yang selalu dinanti-nantikan anak-anak muda. Capres nomor urut 3 itu, selalu menjadwalkan untuk bertemu kalangan milenial, guna menjaring aspirasi.

Seperti saat nongkrong dengan anak muda Kuningan, di lereng Gunung Ciremai, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2023). Ratusan anak muda itu begitu antusias ngobrol hingga curhat pada Ganjar.

Arsya (21), misalnya. Mahasiswi Universitas Kuningan yang mengambil jurusan PGSD, curhat ke Ganjar, terkait keresahan akan masa depannya sebagai guru. Banyak guru, kata dia, khususnya guru honorer yang gajinya tidak layak, dan bahkan sering jadi bahan ejekan.

BACA JUGA: Cetak Sejarah, Persiku Jr Melaju ke Babak Perempat Final Piala Suratin Nasional

”Ini yang menjadi keresahan. Gaji guru kalah dengan gaji mereka yang kerja di pabrik. Kata mereka, buat apa kuliah tinggi, jadi guru kalau gajinya lebih kecil dari kami yang nggak sekolah, dan bekerja di pabrik,” keluh Arsya.

Dia juga menanyakan komitmen Ganjar, terkait pendidikan bila kelak dia menjadi presiden. Arsya berharap, Ganjar memperhatikan kesejahteraan guru, dan memberikan gaji yang sesuai kebutuhan.

”Kami berharap, bapak bisa memperbaiki kualitas pendidikan di negeri ini. Termasuk kesejahteraan gurunya,” ucapnya.

BACA JUGA: Silaturahmi Dengan PGRI Kabupaten Kudus, Ini Pesan Khusus Pj Bupati

Hal senada disampaikan Kahfi (25), pemuda lain dari Kuningan. Kepada Ganjar, dia mengeluhkan tidak meratanya fasilitas pendidikan di negeri ini. Banyak daerah terpencil yang tidak bisa mengakses pendidikan secara layak.

”Kalaupun ada fasilitas pendidikan, tapi karena miskin, akhirnya banyak anak Indonesia tidak bisa sekolah. Kami harap Pak Ganjar fokus soal itu, dan kami mendukung upayanya dalam pembangunan sumber daya manusia ini,” ucap Kahfi.

Ganjar tersenyum lebar mendengar pertanyaan-pertanyaan anak muda Kuningan itu. Menurutnya, pertanyaan itu sangat cerdas, berbobot dan menunjukkan anak muda peduli pada kemajuan bangsa.

BACA JUGA: “Jalan Takdir” Timnas Garuda

blank
Dengan latar belakang persawahan, dialog Ganjar dengan anak-anak milenial di Kabupaten Kuningan, berlangsung cair. Foto: tmgp

”Ini pertanyaan bagus sekali. Anak muda Kuningan kritis dan peduli pada bangsanya,” puji Ganjar.

Dengan gaya anak muda yang penuh canda tawa, Ganjar menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Soal kesejahteraan guru misalnya, Ganjar menegaskan, kesejahteraan guru memang menjadi salah satu program prioritasnya. Jika menjadi presiden, maka gaji guru akan ditingkatkan.

”Apalagi yang guru honorer, kan gajinya horor. Dulu waktu saya jadi gubernur Jateng, saya naikkan gaji guru honorer minimal setara UMK. Makanya, yang awalnya gaji Rp 300 ribu, bisa naik jadi Rp 1,5 juta atau bahkan Rp 2,4 juta,” jelasnya.

BACA JUGA: Kemenkumham Jateng Sosialisasikan KI kepada Siswa Berkebutuhan Khusus

Termasuk soal pemerataan fasilitas pendidikan. Ganjar membenarkan, bila masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki fasilitas pendidikan. Dengan anggaran 20 persen dari APBN dan APBD untuk pendidikan, Ganjar optimistis bisa melakukan pemerataan pendidikan.

”Kalau mereka yang miskin, kita sudah punya program SMK Gratis Langsung Kerja untuk keluarga miskin, dan satu keluarga miskin satu sarjana. Jadi soal kesejahteraan guru dan pemerataan pendidikan, memang menjadi program kerja prioritas kami,” tegasnya.

Apa yang disampaikan Ganjar itu, mendapat apresiasi para anak muda Kuningan. Mereka mendukung Ganjar untuk mewujudkan cita-cita itu.

”Siip pak, kami dukung,” ucap mereka kompak.

Riyan