blank
Siswa kelas 8 sedang praktik mengkafani  jenazah di bawah bimbingan guru. Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 120 siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo orang mengikuti kegiatan pekan karakter di sekolah, Jumat (12/1/2024).

Kegiatan meningkatkan karakter religius menjadi poin penting yang harus diterapkan sekolah di tengah gempuran pengaruh negatif media sosial dan budaya asing berlangung selama tiga hari pada pekan lalu.

“Pentingnya habituasi nilai-nilai Islami di sekolah sebagai ekosistem pendidikan penguatan karakter. Hal itu memastikan para siswa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, mendukung, dan penuh pendidikan akhlak baik,” terang Kepala SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo, Muhdiyatmoko, M.Pd.

Pendidikan karakter religius, lanjut Muhdiyatmoko, M.Pd., mampu mewujudkan siswa yang memiliki nilai karakter taat beribadah, cinta damai, menghargai satu sama lain, dan anti perundungan serta kekerasan.

Selama tiga hari di sekolah, para siswa kelaqs delapan mendapatkan materi-materi berupa praktik kegiatan ibadah. Praktik ibadah dimaksud meliputi praktik wudu, praktik salat, praktik perawatan dan salat jenazah. Para siswa mendapatkan penjelasan terkait pelaksanaan praktik ibadah dengan metode menggembirakan dan menyenangkan, ungkapnya.

Sementara itu Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Muhammad Izzan Naqiba menjelaskan, para siswa mendapat materi tentang praktik dan bacaan ketika berwudhu, shalat, dan perawatan jenazah.

Penjelasannya tidak secara ceramah, tetapi mengajak para siswa mempraktikkan langsung di depan guru. Para siswa harus mempraktikan gerakan dan bacaan salat jenazah sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah.

“Kami mendesain pekan karakter religius dengan menggembirakan dan menyenangkan. Metode yang digunakan adalah praktik dan sistem pos untuk pemberian tantangan. Pos karakter dimaksud yakni para siswa dapat melihat, memantau, dan memperbaiki bagaimana tata cara gerakan serta bacaan,” jelasnya.

Bagus Adji