Dua pelari WNA berdiri di belakang Mendag Zulkifli Hasan di Pandan Kuning Park, Jumat 29/12.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sebanyak delapan warga negara asing (WNA) ikut meramaikan even Kebumen Beach Half (KBM) Marathon atau lomba lari maraton pantai 2023 pada Sabtu (30/12)  D di Pantai Pandan Kuning, Petanahan.

Bupati Kebumen turut menyambut baik hadirnya WNA di even lari pantai maraton ini. Dengan begitu, nama Kebumen bisa semakin mendunia. Bagaimana pun even ini juga sekaligus untuk mempromosikan potensi Kebumen di kancah internasional.

“Tentu ini suatu kebanggaan bagi kami, karena KBM selalu diikuti bukan hanya dari peserta nasional, tapi juga dari luar negeri. Begitu juga KBM tahun lalu, ada dari Kenya. Sekarang banyak dari Asia dan Eropa,”ujar Bupati, Jumat (29/12).

Delapan peserta WNA dari tujuh negara di antaranya dari Kamboja (Por Vannak 10K, Mbemba Badjie 10K). Dari Hungaria (Peter Gajdics 21K), dari  Vietnam (Dak Lak 10K), Thailand (Warinton Koosathian 5K), Belanda (Jan Willem S 5K) Jerman (Delf Rosenfeld 10K Master), dan dari Polandia (Margo Stevanowics 10K Master).

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kebumen Ny Iin Windarti Arif Sugiyanto bersama dua pelari WNA di Pandan Kuning Park, Pantai Petanahan.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Menurut Bupati, KBM merupakan suatu even yang bisa memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena dengan even ini, jumlah wisatawan di Kebumen meningkat, hunian warga atau home stay juga penuh.

“Jadi multi efeknya sangat banyak, dengan diikuti lebih dari 2.500 peserta, home stay di Petanahan dan sekitarnya penuh. Kesejahteraan masyarakat meningkat,”ucapnya.

Untuk bisa mengikuti acara ini, peserta cukup membayar Rp 150.000 untuk kategori  5K. Kemudian Rp 200.000 untuk kategori 10K dan Rp250.000 untuk kategori 21K (half marathon). Para peserta kemudian akan mendapatkan racepack yang terdiri atas jersei eksklusif, BIB (nomor dada) dan lainnya.

Meski ada peserta dari luar negeri, mereka tidak untuk merebutkan trophy juara.

“Yang dari luar negeri ada 8, tetapi kali ini non medali hanya eksebisi sehingga walaupun menang tidak berhak mendapat juara,”terang Wakil Ketua Pantia, Frans Haidar.

Pihak panitia juga memberikan kesempatan pelari  laki-laki dan perempuan pada setiap kategori. Medali finisher diberikan di garis finish setelah peserta menyelesaikan rute. Untuk pemenang atau podium 1 sampai dengan 5, panitia menyiapkan hadiah total ratusan juta rupiah.

KBM kembali hadir guna mempromosikan gaya hidup sehat serta mengembangkan potensi sport tourism atau wisata olah raga di Kebumen. Dalam even ini, para pelari akan menikmati lintasan yang bervariasi mulai dari keindahan pantai selatan, gumuk pasir, hutan cemara dan jalan desa bersama dengan kearifan lokal yang masih terjaga.

“Tujuan utama jelas untuk memperkenalkan Kebumen, wisatanya, potensi alamnya. Yang kedua mengolahragakan masyarakat. Ini sekaligus pembukaan Pandan Kuning Park dan yang terakhir dalam rangka menutup akhir tahun,”jelas Frans.

Penyelenggara berharap acara ini dapat terus menumbuhkan gaya hidup sehat dan sekaligus memajukan sport tourism di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, serta mempromosikan Geopark Kebumen yang sedang berproses masuk dalam Unesco Global Geopark.

Acara ini bukan hanya tentang lari, tapi juga tentang menggabungkan budaya, kearifan lokal, keindahan alam, ekonomi kreatif dan juga semangat untuk menjaga sportifitas bersama.

“Harapannya ke depan rutin, even ini menjadi even kebanggaan Kebumen. Yang kedua menggerakkan ekonomi masyarakat, homestay penuh, kemudian pedagang UMKM terayomi dan sebagainya,”ucap Frans.

Komper Wardopo