blank

Dosen Fakultas Hukum (FH) Unissula Setiawan Widiyoko SH MKn  berhasil meraih gelar doktor di Program Doktor Ilmu Hukum Unissula. Ia juga telah mengikuti prosesi wisuda ke 87 yang dihelat di Auditorium Unissula 16 Desember 2023 lalu.

Dalam disertasinya ia menyoroti pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang selama ini dinilainya belum memenuhi aspek keadilan. Judul disertasinya rekontruksi hukum pemberian besaran ganti kerugian pembebasan tanah untuk kepentingan umum berbasis nilai keadilan. Menurutnya tanah mempunya arti penting dalam kehidupan manusia karena mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai social asset dan capital asset.

Berdasarkan penelitiannya pelaksanaan ganti kerugian pada pengadaan tanah guna pembangunan untuk kepentingan umum di Indonesia saat ini masih belum berkeadilan. Hal ini terlihat dengan adanya persoalan ketidak jelasan lama pelunasan ganti kerugian tanah pasca dilakukannya penentuan lokasi. Tidak jelasnya patokan dalam hal penentuan besaran ganti kerugian, serta kurangnya transparansi proses ganti rugi kepada masyarakat terdampak.

Adapun kelemahan dalam sistem ganti kerugian juga terkait peraturan perundang-undangan. Baik itu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum tidak memuat secara jelas lama pelunasan ganti kerugian.  Besaran ganti kerugian, serta keterlibatan masyarakat terkait ganti kerugian pada pengadaan tanah guna pembangunan untuk kepentingan umum. Dalam disertasinya ia berhasil membuat berbagai rumusan penting terkait ganti rugi yang lebih berkeadilan.

Selain aktif sebagai dosen Fakultas Hukum ia juga menjabat Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula. Peran sertanya di masyarakat juga banyak dengan aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan antara lain menjadi Sekjen Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Grobogan. “Sesibuk apapun pekerjaan kita akan menjadi hal yang positif dan membahagiakan jika kita bisa berkontribusi bagi masyarakat. Karena kita lahir dan dibesarkan di masyarakat. Kontribusi itu bisa dalam hal apa saja bisa pemikiran, saran, tenaga, waktu, uang, sesuai kapasitas kita masing- masing”, ungkap Setiawan (28/12/2023).

Ia juga punya kiat untuk tetap bugar meski ritme kerjanya sangat padat. “Olah raga itu penting. Setidaknya sepekan tiga kali saya sempatkan untuk tenis. Kalau sudah tenis bersama teman teman rasa- semua kepenatan hilang. Selain tenis saya juga suka olah raga lari dan berenang”, pungkasnya.