blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Foto: Hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan akan memaksimalkan penyediaan akses internet bagi masyarakat. Termasuk memudahkan pelayanan publik melalui metaverse (perpaduan antara dunia asli dengan dunia digital melalui penggunaan teknologi dan program).

Mbak Ita, sapaan akrabnya menyebut, kebutuhan pembangunan infrastruktur digital itu dilakukan secara merata di seluruh wilayah Kota Semarang.

“Akan dipasang WiFi di seluruh Kota Semarang,” kata Wali Kota Semarang perempuan pertama tersebut, Jumat (22/12/2023).

Dia mengatakan, upaya tersebut tak lain untuk mendukung percepatan transformasi digital nasional yang tengah dicanangkan pemerintah pusat.

“Itu termasuk pemasangan CCTV (kamera pengawas di seluruh sudut Kota Semarang-red) yang belum sepenuhnya terealisasi,” ujarnya.

Begitu pula tujuannya untuk menyediakan ruang realitas virtual dalam lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan melalui program komputer atau disebut metaverse.

Mbak Ita menuturkan, teknologi tersebut akan dimanfaatkan ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Metaverse yang bisa diakses masyarakat dengan mudah.

“Kemudian kami akan merambah ke metaverse, ini kan akan dilaunching MPP Metaverse,” tuturnya.

Dalam merambah dunia metaverse juga akan mengembangkan elemen virtual reality (VR) dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

“Dari sisi database nya, kemudian informasinya sudah, mengubahnya ke teknologinya menjadi lebih modern,” tutur Politikus PDI Perjuangan tersebut.

Sementara Mualim, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang sangat mendukung upaya Pemkot Semarang dalam memaksimalkan penyediaan akses internet bagi masyarakat. Apalagi saat ini teknologi digital semakin maju pesat.

“Selain masalah literasi, masyarakat juga perlu diberi kemudahan dalam akses internet. Teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Berbagai perangkat yang kita gunakan di dalam keseharian kita tak lepas dari teknologi digital, sehingga hampir bisa dikatakan bahwa hal tersebut sudah menjadi bagian dari peradaban manusia itu sendiri,” tandasnya.

Hery Priyono