blank
Forum Ekonomi Wonosobo yang digelar Bappeda Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Wonosobo M Albar menyebut daya saing industri dan pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, terutama sektor industri pengolahan.

“Saya berharap kehadiran pemerintah, akademisi, stakeholder perekonomian menjadi salah satu sumbangsih dalam perkembangan ekonomi yang ada di daerah,” pinta M Albar pada acara “Wonosobo Economic Outlook”di Dieng Ballroom, Hotel Dafam setempat, Selasa (19/12/2023).

Menurut Gus Albar-demikian dia kerap disapa-pada 2022, Kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan tren pemulihan yang semakin solid.

Sinyal pemulihan ini tercermin dari pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, hingga penerbitan serangkaian kebijakan prioritas yang membangun optimisme pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,3 persen di tahun 2022 naik 1,6 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021.

Kenaikan tersebut, tentunya berimbas pada kinerja perekonomian di daerah. Perekonomian Wonosobo tahun 2022 secara umum meningkat menjadi 5,02 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,68 persen.

Forum Ekonomi Daerah dihadirkan untuk memberikan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai gambaran perekonomian Wonosobo di tahun 2023.

Wakil Bupati, Gus Albar menjelaskan agenda tersebut menjadi upaya pemerintah daerah dalam menjaring pemikiran dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan, untuk mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan perekonomian di Wonosobo.

“Perkembangan ekonomi daerah sangat tergantung kepada kondisi dan situasi perekonomian global dan nasional. Terdapat pilar-pilar yang sangat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Hal itu, seperti ketahanan pangan, energi, daya saing industri dan pariwisata hingga pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan.

Daya Saing

blank
Wakil Bupati Wonosobo, M Albar. Foto : SB/Muharno Zarka

Di sisi lain, daya saing industri dan pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, terutama sektor industri pengolahan.

Perlu adanya peningkatan produktifitas melalui diversifikasi, variasi, dan inovasi sehingga akan meningkatkan daya saing yang akan berpengaruh pada roda perekonomian masyarakat.

“Maka pada sektor ini pemerintah terus mendorong diri untuk terus berbenah guna mencukupi fasilitas sarana dan prasarana pada destinasi yang menjadi prioritas,” jelas Gus Albar.

“Saya mengajak seluruh yang hadir di sini untuk bekerja sama secara sinergis, berjalan beriringan menciptakan formulasi kebijakan yang secara riil guna merangsang pertumbuhan ekonomi daerah secara merata,” paparnya.

Sekretaris Bappeda Wonosobo, Agus Dwi Atmojo menambahkan pemerintah daerah mempunyai tugas merumuskan perencanaan dan pembangunan daerah pada saat ini juga sedang melaksanakan penyusunan dokumen RPJPD tahun 2025-2045.

“Informasi yang akan kami jaring saat ini mengenai perkembangan kinerja ekonomi makro baik nasional, regional maupun lokal dari para praktisi ekonomi akan dipergunakan sebagai salah satu bahan untuk merumuskan dan menyusun arah kebijakan pembangunan pemerintah dari segi perekonomian 20 tahun ke depan,” ungkapnya.

Karena itu, lanjut dia, Bappeda Wonosobo berinisiasi untuk mengadakan Forum Ekonomi Daerah yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai gambaran perekonomian Wonosobo di tahun 2023.

“Juga proyeksi perekonomian tahun mendatang di tengah situasi ketidakpastian terkait isu global dan nasional,” tandas Agus.

Muharno Zarka