blank
Trio dalang Ki Agus Sumarno, Ki Yhovian Giri Untoro dan Ki Pandam Aji Anggoro Putro, menerima tokoh wayang Kayon, foto bersama dengan Kepala Dikbud Wonogiri, Sriyanto (kanan).(Dok.SMP Negeri 1 Manyaran Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pagelaran wayang kulit yang dimainkan oleh tiga dalang, memeriahkan puncak peringatan genap Panca Windu atau HUT Ke-40 SMP Negeri 1 Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Trio dalang tampil menyajikan Lakon Wahyu Katentreman.

Ketiga dalang yang tampil terdiri atas Ki Agus Sumarno (Kepala SMP Negeri 1 Manyaran), Ki Yhovian Giri Untoro dan Ki Pandam Aji Anggoro Putro. Pentas wayang kulit tiga dalang ini, juga dimeriahkan oleh Bintang Tamu Dagelan Triman Bagong dan Gentari dari ISI Surakarta. Pementasan yang dikolaborasikan dengan aneka sajian seni siswa ini, digelar Satu (16/12) di halaman sekolah.

Mengawali pementasan wayang kulit tiga dalang tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wonogiri, Sriyanto, berkenan menyerahkan wayang Gunungan (Kayon) kepada tiga dalang yang akan pentas.

Ikut hadir Camat Manyaran, Toto Tri Mulyarto bersama jajaran Forkompincam Manyaran, Kepala Desa (Kades), Komite Sekolah, para Kepala SD/MI, orang tua siswa dan tamu undangan.

Kepala Dikbud Kabupaten Wonogiri, Sriyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan menilai pagelaran wayang kulit di SMP Negeri 1 Manyaran tersebut sebagai bentuk implementasi dari kurikulum merdeka yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengarahkan siswa sejak dini kemampuan, bakat yang dimiliki di bidang seni.

Kampung Wayang

Terlebih lagi, tambah Sriyanto, Kecamatan Manyaran dikenal memiliki destinasi wisata Kampung Wayang. Yakni di Desa Kepuhsari, menjadi sentra kerajinan seni tatah sungging wayang. Juga menjadi pusat kerajinan rancakan (kelengkapan gamelan).

Yang kerajinan tersebut, telah lama eksis karena dilakukan oleh para pendahulu, yang dikuatkan oleh anak-anak di sekolah, sehingga eksistensinya terus berlanjut dari generasi ke generasi.

Kepala Sekolah (Kasek) Agus Sumarno, menyatakan, berupaya melestarikan budaya dengan membumikan budaya wayang kulit di Kecamatan Manyaran. ”Agar ke depan lebih maju, lebih baik, lebih lestari, sehingga bisa mengangkat citra Manyaran Kabupaten Wonogiri,” tandasnya.

Ikut memberikan sambutan Camat Manyaran, Toto Tri Mulyarto, yang menyebutkan, pagelaran wayang kulit ini menjadi bukti bahwa SMP Negeri 1 Manyaran menjadi salah satu sekolah yang mempunyai kecintaan terhadap budaya. Budaya yang menjadi ikon Kecamatan Manyaran, sebagai sentra industri wayang kulit dan rancak gamelan.

Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan hadiah dan penghargaan kepada para pemenang lomba yang diikuti oleh para siswa SD dan MI. Yakni lomba potensi akademik, karaoke, seni lukis, MI, kaligrafi, bola voli. Juga lomba karya ilmiah remaja siswa SMPN 1 Manyaran, pemilihan Putra-putri Spensama, pentas seni antarkelas, siswa berprestasi.
Bambang Pur