blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Sekda Edi Rianto dan Ketua PWI Supriyanto pada Gathering Media Kegiatan DBHCHT 2023, Minggu 10/12 malam.(Foto:SB/Komper Wardopo

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan, daerahnya memiliki produksi tembakau di 10 kecamatan, serta ada pabrik rokok legal yang menghasilkan dana cukai.

Untuk itu Bupati meminta kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jateng menaikkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) pada 2024, dibanding tahun sebelumnya.

“Kita memiliki pabrik rokok legal dan produksi tembakau di 10 kecamatan sehingga kami sudah usulkan ke Pusat serta Pak Gubernur  menaikkan DBHCHT pada 2024,”tandas Bupati pada Media Gathering Publikasi Hasil Kegiatan DBHCHT Kebumen 2023, di rumah makan Jalan HM Sarbini, Minggu (10/12) malam.

Hadir pada acara tersebut Sekda Kebumen Edi Rianto, Kepala Dinas Kominfo Sukamto, Asisten II Sekda Frans Haidar, Asisten III Sekda Muhamad Arifin. Hadir pula sejumlah kepala dinas terkait, Termasuk Kabag Perekonomian Setda Kebumen Purnowati.

Menurut penjelasan Bupati, anggaran DBHCHT Kebumen pada 2023 Rp 14 M lebih. Kemudian memperoleh tambahan di anggaran perubahan sebesar Rp 2,7 M, sehingga jumlah anggaran DBHCHT Rp 16,7M.

Dana tersebut digunakan untuk banyak hal, terdistribusi pada beberapa dinas dengan program-program yang sudah ditentukan.

Bidang Kesehatan Rp 8,8 M

Bupati menjelaskan, penggunaan dana tersebut terbagi dalam beberapa bidang, yakni Kesejahteraan Masyarakat, Bidang Penegakan Hukum, dan Bidang Kesehatan.

“Jadi sudah terbagi-bagi, yang paling besar itu untuk bidang kesehatan sebesar 52 persen, atau Rp 8,8 Miliar,”ujar Arif Sugiyanto.

Di bidang kesehatan, dana DBHCHT digunakan untuk pembelian alat kesehatan, alat laboratorium, pembangunan Puksesmas. Kemudian yang paling besar lagi untuk Bidang Kesejahteraan Masyarakat, yakni sebesar Rp 6,2 M atau 37 persen.

“DBHCHT juga digunakan pembangunan 1 unit Gedung Sentra Industri Hasil Tembakau di Petanahan. Bantuan Sarpras, Pupuk, Bibit kelapa untuk kelompok tani, serta pemberian BLT kepada para buruh tani tembakau,”terangnya.

Bupati menyebut, setidaknya ada 3.305 buruh rokok, buruh tani tembakau, dan petani tembakau yang mendapat bantuan, dari Rp.600 ribu sampai Rp 1 juta per orang. Kegiatan lain di antaranya ada banyak sosialisasi rokok ilegal atau ketentuan bidang cukai.

“Itu banyak bentuknya bisa melalui konser musik, festival kuliner, gathering bareng komunitas, ada juga talkshow, iklan layanan masyarakat dan lain-lain,”ujarnya.

Bupati berharap, DBHCHT pada tahun depan bisa bertambah. Pihaknya pun telah mengajukan ada penambahan anggaran. Sebab, Kebumen memiliki banyak pabrik rokok yang sudah legal, dan berkontribusi pada pendapatan cukai rokok.

“Kita sudah minta agar dinaikkan, bagaimana pun anggaran itu akan balik lagi ke peningkatan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat,”jelasnya.

Komper Wardopo