Kondisi ruang kelas 3 SDN 2 Ketangirejo, Kecamatan Godong, Grobogan plafonnya sudah jebol. Foyo: dok Polsek Godong

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – SD Negeri 2 Ketangirejo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan diterjang angin kencang. Akibat kejadian ini, atap ruang kelas 1 ambrol.

Arif Saefuddin seorang guru SDN 2 Ketangirejo mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka karena siswa sudah belajar di ruang lain.

“Sebelum kejadian tersebut, proses belajar mengajar siswa kelas 1 sudah dipindah ke ruang perpustakaan,” kata Arif.

Menurut Arif Saefuddin tidak hanya ruang kelas 1 SDN 2 Ketangirejo yang dikosongkan atau tidak dipergunakan untuk belajar mengajar. Ruang kelas 3 di sekolah tersebut juga sudah dikosongkan.

Sebagai penggantinya, lanjut dia, siswa kelas 3 sejumlah 26 siswa menjalani kegiatan belajar mengajar di ruang TIK. Kalau 28 siswa kelas 1 sudah di ruang perpustakaan. Kondisi ini terjadi sejak awal tahun ajaran baru.

“Mengingat kondisinya seperti itu, maka ruang kelas 1 dan kelas 3 sudah tidak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar sejal awal tahun ajaran baru,” jelas Arif Saefuddin kepada wartawan, Selasa 5 Desember 2023.

Atap ruang ruang kelas 1 SDN 2 Ketangirejo, Kecamatan Godong, Grobogan ambruk, Disdik Grobogan sudah usulkan revitalisasi. Foto: dok Polsek Godong

Sementara Kepala Disdik Purnyomo melalui Kepala Bidang SD Disdik Grobogan Muchamad Irfan kepada wartawan, menyebutkan SDN 2 Ketangirejo merupakan salah satu SD dari 148 sekolah yang masuk dalam daftar usulan revitalisasi.

Kondisi ruang kelas 3 SDN 2 Ketangirejo, Kecamatan Godong, Grobogan plafonnya sudah jebol.

Menurut Irfan, dari 148 sekolah yang diusulkan Disdik Grobogan untuk dilakukan revitalisasi, sudah ada 41 sekolah yang direvitalisasi pada 2023. Namun, SDN 2 Ketangirejo belum terlaksana atap salah satu ruang kelas sudah ambruk. Usulan agar SDN 2 Ketangirejo untuk direvitalisasi lanjut Irfan, sudah masuk ke TAPD (Sekda DPAKD dan Bappeda).

Selanjutnya untuk dirapatkan dan nantinya Bupati yang menentukan disetujui atau tidak. “Semoga dengan adanya kejadian ini, revitalisai SDN 2 Ketangirejo bisa segera dilaksanakan di awal 2024,” kata Irfan.

Saat ini kerusakan tidak hanya atap ruang kelas 1 yang sudah ambruk, namun ruang kelas 3 SDN 2 Ketangirejo plafonnya sudah rusak dan kondisinya mengkhawatirkan.

Sehingga kegiatan belajar di kelas itu sudah dipindah. Untuk pondasi dua ruang kelas di SDN 2 Ketangirejo, menurut Irfan sebenarnya masih cukup kuat, namun atapnya saja yang rusak.

Mengenai biaya perbaikan atap ambrol sekitar Rp200 juta. “Namun pihak sekolah informasinya lantai ruang kelas ditinggikan juga sehingga jika disetujui maka anggaran yang dibutuhkan menjadi Rp300 juta,” ujarnya.

Tya Wiedya