blank
Ganjar duduk bersimpuh, sambil menggenggam erat tangan istri mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, Meriyati Roeslani atau Meri Hoegeng, saat datang untuk bersilaturahmi. Foto: tmgp

DEPOK (SUARABARU.ID)– Istri mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, Meriyati Roeslani atau Meri Hoegeng menyebut, Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, bagian dari keluarga Bhayangkara. Dia juga berpesan, agar Ganjar selalu menjaga sikap sederhana.

Pesan itu seperti yang disampaikan Meri, saat Ganjar berkunjung di kediamannya, Senin (27/11/2023). Ganjar didampingi anak-cucu Hoegeng, dan disambut Meri yang berbalut busana bernuansa merah muda, dengan acungan tiga jari. ”Senang sekali saya bisa ketemu walau sebentar,” kata Meri Hoegeng.

Ganjar yang bersimpuh dan menggenggam tangan Meri pun, langsung memperkenalkan diri dan melemparkan candaan. Di usia 98 tahun, kondisi Meri Hoegeng masih sangat bugar, dan komunikasinya sangat baik.

BACA JUGA: Kuliah 2 Tahun Dapat Gelar Sarjana  Komunikasi Mungkin Bisa Ga Si ?

Keduanya lalu berbincang banyak hal. Salah satunya jajanan pasar yang disiapkan keluarga Hoegeng untuk Ganjar. Meri Hoegeng juga sempat bertanya kabar istri Ganjar, Siti Atikoh Supriyanti.

”Kemarin katanya maraton ya, hebat sekali,” ucap Meri penuh kekaguman.

”Iya, tapi sekarang saya minta istirahat, karena ini sudah mulai kampanye, dan dia sejak selesai maraton belum istirahat. Biar kondisinya fit, besok bisa temani saya keliling,” ujar Ganjar.

BACA JUGA: Lulusan Keperawatan Unissula Siap dikirim Ke Jepang dan Jerman

blank
Foto besar mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, menarik perhatian Ganjar Pranowo, saat berkunjung ke Gallery Hoegeng. Foto: tmgp

Meri pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Dia menilai, Ganjar adalah sosok yang tenang, dan selalu ceria.

Dia juga menyampaikan, Ganjar adalah keluarga Bhayangkara. Mengingat Ganjar merupakan anak seorang perwira polri. Dia pun berharap, Ganjar bisa memberikan manfaat untuk bangsa dan negara.

”Kita keluarga Bhayangkara loh, mudah-mudahan beliau ini bisa membuat sesuatu keindahan dan kebaikan untuk bangsa dan negara,” harapnya.

BACA JUGA: Soal Tambak Udang Karimunjawa, Penyidik KLHK Minta Pendapat Tiga Orang Ahli dari Perguruan Tinggi Ternama

Meri juga menitip pesan, agar Ganjar selalu menjaga sikapnya. Terutama kesederhanaan dan keramahannya, agar tidak pernah berubah.

Sementara itu, Ganjar menyebut, sebagai anak anggota polisi berpangkat rendahan dia paham, bertemu keluarga pejabat tinggi Polri, bukan hal yang mudah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Ganjar justru diterima penuh kehangatan oleh Meri Hoegeng.

”Saya adalah anak Bhayangkara. Jadi sebuah keinginan yang saya harapkan lama, dan beberapa kali kami mau ke sini batal, tidak jadi. Dan hari ini Alhamdulillah, diterima, kami senang sekali,” ucap Ganjar.

BACA JUGA: Pemkab Kudus Alokasikan Rp 2,62 Miliar DBHCHT untuk Pembangunan Drainase dan Trotoar

blank
Bersama keluarga besar mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, Ganjar menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Foto: tmgp

Ganjar yang diajarkan oleh sang ayah soal integritas, tentu tak bisa tidak mengidolakan sosok Jenderal Hoegeng. Polisi yang semasa hidup dan kariernya dikenal jujur.

Banyak perbincangan antara Ganjar dan Meri Hoegeng. Termasuk soal kisah-kisah Hoegeng, yang masih diingat dengan sangat baik oleh Meri. Sesekali cerita itu juga disampaikan oleh anak-cucu Hoegeng.

Ditanya soal pesan dari Meri Hoegeng, Ganjar menyatakan, pesannya lebih pada urusan anak dengan ibu. Paling utama, kata dia, adalah doa yang disampaikan Meri kepadanya.

BACA JUGA: Jelang Masa Kampanye, Komitmen Pemilu Damai Jadi Tujuan Pesta Demokrasi Indonesia

”Beliau mendoakan saya. Yang sehat, yang kuat, membawa amanah ini tidak ringan, lalu putra-putra beliau menambahkan cerita, bagaimana Pak Hoegeng berproses menjaga integritas itu luar biasa, dan kami orang yang mengikuti itu,” tandasnya.

Usai bersilaturahmi, Ganjar diajak anak-cucu Hoegeng untuk melihat Gallery Hoegeng. Di sana tersimpan rapi koleksi lukisan asli, serta barang-barang peninggalan Jenderal Hoegeng.

Riyan