JAKARTA (SUARABARU.ID)– Dalam acara bertajuk ‘Indonesia Milenial and Gen Z Summit 2023’, yang digelar di Senayan Park, Jakarta, Jumat (24/11/2023), Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, membahas banyak hal, mulai tentang bahasa gaul, pendidikan, dan kesehatan mental.
Ganjar memang sengaja diundang, sebagai pembicara utama dalam acara yang digelar IDN Media itu. Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memaparkan sejumlah ide dan gagasannya tentang Indonesia ke depan, dan program khusus yang disiapkan bagi generasi muda mendatang.
Dalam paparannya, Ganjar menerangkan, program prioritasnya adalah mewujudkan SDM Indonesia yang unggul. Untuk mencapainya, Ganjar akan meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur penunjang lainnya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Kudus Gelar Aksi Solidaritas Palestina, Kumpulan Donasi Rp 59 Juta
”SDM kita unggul kalau semuanya berpendidikan dan sehat. Untuk itu, infrastruktur kesehatan khususnya kesehatan mental juga menjadi prioritas kami,” ucap Ganjar.
Mengapa infrastruktur kesehatan mental diperlukan, sebab Ganjar melihat, problem mental health menjadi problem serius yang kini dialami generasi muda. Beban berat dalam hidup, membuat banyak anak muda stres dan mengalami gangguan mental.
”Maka kita harus memperbanyak tempat, agar anak-anak muda bisa berkonsultasi terkait kesehatan mentalnya. Kita buat fasilitasnya di semua rumah sakit, sekolah, kampus, desa dan lainnya,” ucap Ganjar.
BACA JUGA: Dinkes Targetkan 2024 Program Penyebaran Nyamuk Wolbachia Sasar Seluruh Wilayah Kota Semarang
Selain itu, Ganjar juga melihat tren, work life balance, di kalangan anak muda saat ini. Banyak anak muda yang memilih pekerjaan yang tidak mengikat, bisa bekerja di mana saja dan sesuai passion-nya.
”Untuk mendukung itu, maka percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital harus dilakukan. Kalau internet murah dan cepat, maka anak muda bisa bekerja atau berkarya di mana saja,” jelasnya.
Dengan cara itu, lanjut dia, anak-anak muda akan makin mudah untuk mengekspresikan diri dalam berkarya dan berinovasi. Jika itu terjadi, maka ekonomi digital di Indonesia bisa meningkat lebih tinggi lagi.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Upaya Mitigasi Terus Dilakukan Pemkot Semarang
”Potensi ekonomi digital kita sangat luar biasa, bisa mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030. Dengan jaringan dan infrastruktur digital yang mumpuni, bukan tidak mungkin kita bisa mengoptimalkan potensi itu,” tegasnya.
Tak hanya diskusi, acara itu juga dibumbui dengan aneka games yang membuat suasana menjadi seru. Misalnya, saat Ganjar ditantang mengartikan sejumlah kata yang tren di kalangan anak muda. Misalnya YOLO, YTTA, TBL, FYI, FOMO dan lainnya.
”Wah saya banyak yang nggak tahu kepanjangannya. Tahunya yang YTTA dan FYI, yang tahu tahu aja, dan for your information. Lainnya nggak tahu artinya, tapi saya sering dengar anak saya ngomong itu,” ucap Ganjar sambil tertawa.
BACA JUGA: Pj Bupati Kudus Apresiasi Festival Ekraf Dalam Rangka Haul Habib Ja’far Al-Kaff
Ratusan anak muda yang hadir, berlomba menjawab pertanyaan di games itu. Ganjar pun hanya tersenyum, dan beberapa kali mengacungkan jempolnya.
”Senang sekali bisa ngobrol dengan Pak Ganjar. Beliau asyik dan dekat dengan anak muda. Apalagi tadi beliau juga mendukung keinginan anak muda tentang work life balance, tentang mental health dan lainnya. Beliau mendukung terkait keinginan anak-anak muda saat ini,” ucap kata Nurul (20) seorang peserta.
Riyan