blank
Foto bersama dalam Dies Natalis ke-67 FKIP UKSW. Foto: Dok/UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Fakultas yang menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) genap berusia usia 67 tahun.

Ibadah syukur Dies Natalis ke-67 digelar dengan khidmat sekaligus meriah dalam perayaannya, Jumat (24/11/2023) di Gedung E Ruang 126. Ibadah perayaan tersebut dilakukan sekaligus untuk memperingati Hari Guru Nasional 2023.

Ibadah perayaan sendiri dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP) Priyo Hari Adi, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., Direktur Sekolah Laboratorium Dra. Emy Wuryani, M.Hum, pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FKIP.

Pemotongan tumpeng menjadi puncak acara dilakukan oleh Pimpinan FKIP terdahulu Drs. Koesjadi, MBA., yang kemudian diserahkan kepada WR KIP Priyo Hari Adi sebagai simbol ucapan syukur atas perjalanan FKIP. Selanjutnya, tumpeng diserahkan kepada Dekan FKIP Dr. Helti Lygia Mampouw, S.Pd., M.Si., didampingi Wakil Dekan FKIP Dr. Adi Winanto, S.Pd., M.Pd., sebagai wujud harapan FKIP untuk terus bertumbuh dan maju.

Rangkaian acara yang diawali dengan ibadah ini dipimpin oleh Kepala Campus Ministry UKSW Pdt. Dr. Ferry Nahusona, M.Si. Mengangkat tema “PunyaMulah Kebesaran dan Kejayaan, Kehormatan, Kemasyuran, dan Keagungan, ia mengajak civitas academica yang hadir untuk merefleksikan kembali perjalanan bersama FKIP di dalam Tuhan yang sudah dilalui.

Pdt. Dr. Ferry Nahusona mengajak seluruh civitas academica FKIP, baik yang mengajar maupun belajar untuk menjadi pengajaran itu sendiri. Ia menyebut panggilan dan tantangan yang ada hendaknya tidak menjadikan civitas academica hanya mengajar kepada orang lain tanpa melakukan apa yang diajarkan.

“Saudaralah yang menjadi teladan,” ucapnya mengutip ungkapan Ki Hajar Dewantara yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha”. Pdt. Dr. Ferry Nahusona juga turut mengajak civitas academica yang hadir untuk mengucap syukur dan mengaku bahwa tema “PunyaMulah Kebesaran dan Kejayaan, Kehormatan, Kemasyuran, dan Keagungan” memiliki arti Tuhan tidak hanya memiliki masa lampau tetapi juga masa depan kita.