Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji (kanan), tampil memberikan sosialisasi tentang sistem tatakelola penganggaran, yang diibaratkan layaknya menata aneka jajanan di atas tampah.(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji, memberikan edukasi pemahaman dengan bahasa sederhana tentang tatalaksana dan tata kelola sistem penganggaran dalam APBD. Itu ibarat menata aneka macam penganan (makanan) atau jajanan di atas tampah.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan) melakukan hal tersebut, saat melaksanakan kunjungan kerja ke Kecamatan Nawangan. Dalam kesempatan itu, Bupati melakukan tatap muka dengan para perangkat desa bersama para Ketua RT/RW.

Sosialisasi sistem penganggaran, dilakukan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh semua warga masyarakat. Termasuk para Ketua Rukun Tetangga (RT) Rukun Warga (RW) serta tokoh masyarakat di pedesaan.

Tampah atau penampi, sering juga dinamai nyiru. Yakni perabot rumah tangga dibuat dari anyaman bambu, biasanya berbentuk bulat untuk menampi (membersihkan) beras dari kulitnya (merang) pasca gabah ditumbuk dengan alu (ketam).

Selain untuk menampi beras, tampah juga digunakan sebagai tempat menaruh aneka jajanan dan kudapan, serta dipakai pula untuk tempat alas tumpeng kenduri selamatan.

Tampah memiliki fungsi yang relatif praktis dan harganya yang murah. Ini menjadikan tampah juga digunakan untuk menjemur kerupuk, karak (kurpuk puli). Nama tampah, memiliki nama lain di setiap daerah. Yakni dinamakan Nyiru oleh Suku Sunda, Pattapi (Bugis Makassar), Jeu’e (Aceh), Niu (Bali) dan Tampi (Kaltim).

Prioritas

Terkait fungsinya yang diumpamakan sebagai wujud tatalaksana penganggaran, Bupati Indrata Nur Bayu Aji, menyatakan, itu seperti macam makanan yang diletakkan di Tampah. Ada jenis makanan yang bentuknya besar, sedang dan kecil. Demikian halnya dengan sistem tatakelola penganggaraan dana di APBD, ada yang besar dan kecil. Tergantung pada azas prioritas pembangunan yang tengah dilaksanakan.

Masyarakat yang sejauh ini tidak pernah tahu tentang rumitnya sistem penganggaran, diharapkan akan menjadi lebih paham tentang bagaimana proses mekanisme sistem penentuan penganggaran yang direncanakan dan ditentukan, serta diputuskan bersama oleh ekskutif dan DPRD.

”Jadi bapak-ibu semua, anggaran kita itu besarannya sudah pasti, kalau panjenengan permintaanya banyak, apalagi berbeda-beda, tentu turunnya akan semakin kecil. Karena mengurangi jatah anggaran yang lain,” jelas Mas Aji.

Bupati, berharap, dengan pemahaman sederhana memakai filosofi Tampah terseut, masyarakat menjadi paham dan tahu tentang bagaimana proses menentukan skala prioritas, yang akan diusulkan di RPJMDes masing-masing.

Pertemuan Bupati Pacitan dengan para ketua RT dan Ketua RW di wilayah Kecamatan Nawangan, sekaligus dilakukan untuk menyerahkan insentif. Bupati juga menyerahkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2023 sebanyak 50 unit untuk Desa Mujing, serta menyerahkan bantuan sebanyak 100 unit SR DAK 2023 untuk Desa Sempu.
Bambang Pur