blank
Dadang Hardiwan, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah saat membuka FGD Satu Data Statistik Pertambangan dan Energi Provisni Jawa Tengah. Foto: Dok/BPS

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Saat peringatan hari pers 2023 beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi menyatakan bahwa data merupakan new oil yang nilainya lebih besar.

Di kesempatan yang lain, Presiden juga mengatakan salah satu peluang dalam memenangkan persaingan antar negara dan wilayah adalah mempunyai data yang strategis, akurat, berkualitas, bermanfaat, serta data dan informasi nyata di lapangan. Dimana sumber data sebagai rujukan pemerintah dalam pengambilan kebijakannya sebagian besar dari data statistik yang dihasilkan BPS.

Hal itu disampaikan Dadang Hardiwan, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah saat membuka Forum Group Discussion (FGD) Satu Data Statistik Pertambangan dan Energi Provisni Jawa Tengah, di Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang, Kamis (23/11/2023).

Dikatakan, data statistik yang dihasilkan BPS diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sensus, survei, kompilasi produk administrasi dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS sendiri maupun dalam hubungan antar instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

Diharapkan indikator statistik yang dihasilkan oleh BPS mencerminkan kondisi yang terjadi. Dengan begitu pengambilan kebijakan yang mendasar pada indikator tersebut menjadi tepat.

Dalam FGD diikuti oleh sekitar 80 orang peserta yang sebagian besar dari perusahaan penggalian, listrik, gas dan air bersih di Jawa Tengah.

Boedyo Dharmawan, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah yang hadir pada kesempatan ini menyampaikan terkait urgensi data dalam pembangunan sektor ESDM. “Pengelolaan data yang baik menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat,”  katanya.

Sementara itu dua narasumber yang dihadirkan adalah Dody Herlando, Direktur Statistik Industri BPS-RI yang mengangkat isu bagaimana mewujudkan satu data Indonesia di sektor pertambangan dan energi. Mulai dari manfaat, peran, tantangan dan kondisi sektor pertambangan dan energi di Jawa Tengah dipaparkan. “Penguatan sistem statistik nasional hanya dapat dilakukan dengan kolaborasi dalam membangunnya,” terangnya.

Sedangkan sebagai pembicara kedua, Agus Sugiyarto, Kepala Bidang Minerba, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mengangkat tema bagaimana pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral di Jawa Tengah.

Dalam kesempatan ini Agus mengupas terkait masing-masing sektor kelistrikan, mineral, biogas hingga geologi dan air tanah, mulai potensi, target, realisasi hingga realisasi pajak yang diterima.

“Kami imbau seluruh stakeholder untuk menyampaikan data yang vaktual ke BPS. Tak usah takut dengan kekhawatiran bocornya informasi yang diberikan,” tuturnya.

Ning S