Budaya Akademik Islami (BUDAI) merupakan strategi pembelajaran di Universitas Islam Sultan Agung. Strategi ini mengandung dua dimensi penting, yaitu penguatan IPTEK (Ilmu Pengetahuan & Teknologi) dan penguatan ruhiyah.
Penguatan IPTEK dilakukan melalui beberapa gerakan. Pertama, gerakan semangat iqra’ (membaca). Semua lembaga pendidik mengajarkan supaya peserta didiknya memiliki daya dan hasil baca yang baik. Tetapi di Unissula tidak hanya dibudayakan sekedar membaca, melainkan membaca (iqra’) yang bismirabbikalladzi khalaq, membaca dengan didahului doa meminta ilmu yang manfaat dari Allah SWT.
Kedua, gerakan apresiasi terhadap ilmu. Apresiasi terhadap ilmu diwujudkan dengan berbagai macam hal yang menjadi kebiasaan di Unissula, seperti masuk kuliah tepat waktu, berwudu sebelum belajar. Tidak kalah pentingnya adalah menghormati orang yang lebih tinggi ilmunya (birrul walidain), tanpa merendahkan junior yang baru belajar (takrimul aulad).
Ketiga, gerakan rektonstruksi ilmu berdasarkan nilai-nilai Islam. Proses ditempuh oleh mahasiswa pada semester tiga melalu mata kuliah Islam dan disiplin ilmu. Dengan manhaj integrasi ilmu ini, mahasiswa dapat menjadi ilmuan yang tetap berpegang pada nilai-nilai ajaran Islam.
Dimensi kedua dari BUDAI adalah penguatan ruhiyah. Dimensi ini terdiri dari enam gerakan penting yaitu gerakan thaharah, gerakan busana islami, gerakan shalat berjamaah, gerakan pergaulan islami, gerakan keteladan, dan yang tidak kalah penting adalah gerakan birrul walidain (berbakti kepada orang tua).
Perguruan Tingga Islam salah satu lembaga pendidikan tempat menempa mahasiswa menjadi pribadi Muslim yang kaffah (sempurna). Kesempurnaan individu dapat dilihat dari keterpenuhan unsur yang melekat pada dirinya. Unsur tersebut tidak lain adalah lahiriyah dan batiniyah.
Mahasiswa Unissula sebagai generasi yang menekuni bidang akademik, sudah semestinya harus menjadi seorang kader intelek. Pada sisi lain, mahasiswa Unissula adalah individu yang beragama (religius). Maka mereka juga harus memiliki jiwa keberagamaan yang tinggi. Dengan strategi BUDAI, Unissula mencentak generasi moderat yang memiliki keseimbangan akal dan hati, generasi yang intelektual-religius.
*Penulis: Sukijan Athoillah SPdI MPd Kabid Wakaf, Da’wah & Pesantren YBWSA; Kepala LKPI (Lemabaga Kajian dan Penerapan Nilai-Nilai Islam)