blank
Kegiatan Forum Sastra Jawa Tengah yang bertajuk Sarasehan Sastra dan Budaya: Nilai dan Kearifan Lokal dalam Naskah Jawa. Foto: Dok/BBPJT

“Serat Centhini memuat berbagai ilmu pengetahuan dan nilai kearifan hidup masyarakat Jawa pada masa lalu. Bahkan, serat itu memuat kajian tentang ilmu lingkungan hidup, pengetahuan tentang flora dan fauna, serta ilmu sosial ekonomi dan spiritual Jawa,” ungkap Sahid.

Semenatra itu, Ahimsa menyampaikan materi tentang kajiannya, yakni morfem dalam bahasa Jawa dan naskah Babad Tanah Jawi. Morfem dalam bahasa Jawa itu penting untuk penerjemahan bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, terdapat nilai-nilai kearifan lokal dalam naskah Babad Tanah Jawi.

“Cerita dalam naskah tersebut dapat diceritakan kembali oleh orang Jawa kepada orang lain dengan cara tertentu,” tutur Ahimsa.

Diskusi sesi pertama dilanjutkan penyampaian materi pada sesi kedua oleh Bandung Mawardi. Bandung memulai materinya dengan mengulas novel yang ditulis oleh orang asing yang menceritakan tentang Indonesia.

“Tidak ada orang Jawa yang merasa hal tentang Jawa itu penting atau mengerti situasi Jawa dalam novel ini. Cara penulisan novel ini pun berbeda dengan orang-orang kita,” ujar Bandung.

Materi ‘Mencari yang Tersisa: Penelusuran Ulang Skriptoria Pegunungan Jawa (MM)’ disampaikan oleh Rendra Agusta pada sesi kedua. Kegiatan Forum Sastra Jawa Tengah itu diikuti oleh seratus peserta. Mereka terdiri atas mahasiswa, komunitas sastra, duta bahasa, dan masyarakat umum.

Ning S