blank
Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Semarang, Muhammad Bahrun dalam kegiatan Hari Pahlawan 10 November 2023. Foto: Dok/Lapas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – ‘Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan’ menjadi tema dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang.

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Upacara Lapas Semarang ini diikuti oleh pejabat struktural eselon III dan IV, pegawai dengan jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu, serta warga binaan Lapas Semarang.

Kepala Bidang (Kabid) Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Semarang, Muhammad Bahrun saat membacakan amanat Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengatakan, tema ‘Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan’ diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata.

BACA JUGA: Ribuan Narapidana Dikumpulkan, Lapas Semarang Tekankan WBP Pegang 5 Komitmen Ini

“Tantangan bagi generasi penerus dalam mengelola kekayaan alam dan potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara akan kita taklukkan dengan berbekal semangat yang sama, seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena pahlawan bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan,” kata Bahrun.

Menurutnya, pahlawan adalah orang yang menonjol, karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok atau diri sendiri.

“Para pahlawan telah mengajarkan kepada kita, bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora,” terangnya.

BACA JUGA: Peringatan Sumpah Pemuda, Plh Kalapas Semarang Ajak Bangkitkan Semangat Bersama Majukan Indonesia

Dengan hanya berbekal bambu runcing, sambung Bahrun, para pahlawan dalam pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya. Rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama dan pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara.

“Semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok negeri. Semangat yang berasal dari nilai perjuangan pahlawan bangsa di tahun 1945. Semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan,” tandasnya.

“Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Ning S