SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ribuan narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Semarang dikumpulkan di halaman Lapas, Senin (6/11/2023).
Para narapidana dari berbagai macam kasus tersebut berkumpul untuk menerima pengarahan dari Kepala Lapas (Kalapas) Semarang, Usman Madjid.
Didampingi para pejabat struktural eselon III, Kalapas Usman menyampaikan beberapa hal kepada WBP. Usman mengajak seluruh WBP untuk menjaga dan mempererat kerja sama dan kekompakan terhadap sesama WBP dan petugas.
“Tolong saling jaga kekompakan dan kerukunan. Disini semuanya keluarga, jadi jangan saling mengadu,” tandas Usman.
Usman mengungkapkan, ada seribu lebih penghuni Lapas yang mempunyai keahlian. Ia berharap mereka dapat berpartisipasi dan bermanfaat untuk Lapas. “Ada ribuan orang disini yang memiliki keahlian dan dapat disalurkan. Bisa di gereja, masjid, dapur, kebersihan dan masih banyak lagi,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, para pejabat eselon III memberikan arahan di masing-masing bidangnya. Kepala Bidang Pembinaan, Agung Nurbani berjanji akan mempercepat proses layanan integrasi dan remisi.
“Saya janji akan mempercepat proses integrasi, namun warga binaan di sini semua harus sepakat dan berkomitmen dalam lima hal, yakni tidak boleh ada narkoba, handphone, perkelahian, menjaga kebersihan, dan saling menghormati (tegur sapa),” jelas Agung.
Agung menegaskan, petugas di sini merupakan penyelesaian masalah bagi WBP, maka para WBP diminta tidak sungkan untuk menyampaikan keluhan. WBP juga akan dijamin keamanan dan kesehatannya.
Sementara dalam hal pengembangan minat dan bakat, Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Muhammad Bahrun meminta WBP untuk aktif dan produktif.
“Jika ada pintu masuk, pasti ada pintu keluar, ayo berupaya menunjukkan yang terbaik. Kalian semua adalah anak bangsa yang memiliki produktifitas, minat dan bakat yang bisa dikembangkan disini,” ungkap Bahrun.
Kepala Bidang Administrasi Keamanan dan Ketertiban, Andreas Wisnu menambahkan, bahwa WBP bisa memanfaatkan waktu untuk belajar menjadi seorang pemimpin atau kepala keluarga. Membangun rasa kekeluarga lewat etika.
Ning S