blank
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kabupaten Tegal KH Samsul Arifin. (Foto: Sutrisno)

SLAWI (SUARABARU.ID) – Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kabupaten Tegal KH Samsul Arifin mendukung statement Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait bangunnya sel-sel tidur terorisme. KH Samsul menanggapi pernyataan Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka terkait pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal bangunnya sel-sel tidur terorisme merupakan pernyataan pengalihan isu.

“Kami berpendapat bahwa statement Kapolri tersebut adalah benar adanya dan harus antisipasi, karena sebagai pengayom masyarakat dan pengendali keamanan harus dijalankan oleh kepolisian. Bapak Kapolri merupakan pimpinan Kepolisian Negara Repubik Indonesia yang memang harus memiliki sikap kewaspadaan tentang keamanan dan ketertiban di Indonesia, apalagi hal ini mencakup keamanan dunia internasional,” kata Samsul Arifin dalam keterangannya pers, Senin (6/11/2023).

Hal itu dia sampaikan menanggapi Statement Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi arahan kepada personelnya agar waspada terhadap sel-sel tidur terorisme sehubungan dengan pecahnya perang Israel-Palestina. Yang kemudian dikritik oleh anggota DPR dari PDIP Rieke Diah Pitaloka.

“Kewaspadaan, kecurigaan dan antisipasi perlu ditingkatkan untuk mencegah munculnya terorisme di Indonesia, terlebih saat ini juga masyarakat sedang menghadapi Pemilu 2024”, ungkap tokoh agama sekaligus Pengasuh Ponpes Misbahul Huda Al Amiriyah Desa Kambangan Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal itu.

“Kami mewakili santri Kabupaten Tegal siap mendukung TNI-Polri dalam menciptakan stabilitas nasional demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Sebelumnya, arahan Jenderal Sigit disampaikan saat acara Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11/2023) lalu. Kapolri menyampaikan, sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir. Polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar. Polisi juga mewaspadai munculnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris.

“Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada,” ujar Sigit dalam Apel itu.

Sutrisno