blank
Gus Ali Gondrong bagi-bagi kaus dan sarung untuk jemaah. (YouTube Abah Ali Mafia Sholawat)
SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pengajian, Majelis Dzikir & Semaan Al-Quran malam sabtu wage (Masage) di Ponpes Roudlotun Ni’mah Semarang, Jumat (4/11/2023), ada yang terasa berbeda.
Majelis di Ponpes asuhan KH Mohammad Ali Shodiqin atau Gus Ali Gondrong Mafia Sholawat malam tadi terdapat dukungan untuk pasangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Rombongan masa jamaah majelis rutinan tersebut tumpah ruah bersholawat di tengah guyuran hujan.
Gus Ali Gondrong yang juga kerap disapa Abah Ali oleh para jamaahnya tersebut hadir di depan masyarakat yang mayoritas anak muda sekira pukul 00.00 WIB.
Gus Ali Gondrong membagi-bagikan kaus, dan sarung untuk masyarakat dari berbagai daerah yang hadir dalam majelis.
“Jangan khawatir ada kaus 1.000, sarungya 3.000. Semua yang iuran bus (untuk datang ke sini) malam ini gratis dibayarin,” kata dia.
blank
Gus Ali Gondrong bagi-bagi kaus dan sarung untuk jemaah. (YouTube Abah Ali Mafia Sholawat)
Gus Ali Gondrong mengatakan, bila Ganjar-Mahfud menyuplai kebutuhan seperti air minum dan lain-lain selain kaus dan sarung tersebut.
“Terima kasih untuk Mas Ganjar, Tepuk Tangan untuk Mas Ganjar,” kata dia yang disambut riuh jemaah yang mayoritas anak muda itu.
Gus Ali Gondrong lantas mempersilahkan salah seorang seniman asal Jawa Timur Cak Yudho Bakiak untuk memberikan gambaran soal pemimpin yang tepat.
“Cari pemimpin itu yang pintar,  caranya tahu bagaimana? Dia teruji paling tidak pernah jadi kepala daerah minimal gubernur dua kali. Tidak usah saya sebut namanya pasti sudah tahu Pak Ganjar,” kata dia.
Dia juga menjelaskan, pemimpin harus pintar di mana paling tidak kemampuannya teruji.
“Dia ahli Hukum Tata Negara, tidak usah saya bilang pasti dalam benak kalian pak Mahfud MD,” katanya yang diikuti riuh jemaah.
“Siapa calon pemimpin nasionalis, pakar hukum tata negara? semua sudah paham pak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” kata dia.
Di hadapan Gus Ali Gondrong, Cak Yudho Bakiak menjelaskan bila pemimpin juga harus konsisten.
“Kita cari pemimpin sing germo, maksudnya gerakan moral revolusi mental. Supaya tidak mental tempe, jadikan Bangsa Indonesia bangsa yang terhormat di mata dunia,” kata dia.
Diaz