blank
Para milenial bertarunh dalam turnamen e-sports Mobile Legends di Purbalingga. Foto: Pena Mas Ganjar

PURBALINGGA (SUARABARU.ID) – Perkembangan Industri e-sports membuat cabang olahraga ini sangat digandrungi ragam kalangan, utamanya milenial.

Pun, banyak turnamen e-sports yang akhirnya masif dilakukan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Alumni muda dan akademisi Undip, Unnes, dan UNS yang berjejaring dalam Pena Mas Ganjar turut mencoba menginisiasi Turnamen Ngapak Mobile Legends se-Eks Karesidenan Banyumas.

Perhelatan kompetisi gim daring ini berlangsung di Dolphin Carwash & Coffee, Jalan Raya Kutasari-Tobo, Desa Karanglewas, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu (28-29/10/2023).

Faizal Nulul Handoyo Ady selaku Perwakilan Koordinator Pusat Pena Mas Ganjar menjelaskan pihaknya ingin mewadahi minat bakat dari kalangan milenial sehingga memiliki kemampuan yang mumpuni.

Dia melihat bahwa para milenial di daerah se-Eks Karesidenan Banyumas ternyata menyimpan banyak potensi besar dalam bidang e-sport.

“Di lain sisi untuk mengembangkan kreativitas dari milenial sendiri, harapannya sih supaya agak lebih membangun kekompakan (solidaritas) khususnya di Kabupaten Purbalingga itu sendiri,” jelas Faizal.

Industri e-sport di masa kini, lanjut Faizal didukung oleh pasar yang begitu besar, dengan potensi ekonomi kreatif yang berkembang cukup menjanjikan.

Pengembang skill di bidang e-sport diharapkan tidak hanya membawa kesenangan bermain gim belaka.

Ada banyak peluang prestasi, potensi karir serta mendorong industri kreatif di Indonesia untuk tumbuh.

Sementara, Koordinator Acara Turnamen Ngapak Mobile Legends se-Eks Karesidenan Banyumas, Cahya berharap para milenial terus aktif mengembangkan kemampuan.

Selain itu juga turut berpartisipasi dalam turnamen-turnamen lainnya sehingga mereka menjadi atlet-atlet e-sport profesional di masa mendatang.

“Jadi harapan kami para milenial ini bisa terwadahi minat dan bakatnya serta mampu mengikuti kegiatan turnamen lain untuk menjadi atlet pro nasional,” kata Cahya.

Diketahui, Turnamen Ngapak Mobile Legends se-Eks Karesidenan Banyumas Pena Mas Ganjar diikuti 200 milenial, terdiri dari 40 tim beradu kemampuan di babak penyisihan.

Kemudian, Pena Mas Ganjar menggelar grand final yang diikuti oleh 20 tim saja yang memperebutkan gelar juara Turnamen Ngapak Mobile Legends se-Eks Karesidenan Banyumas.

Keresidenan Banyumas adalah wilayah pemerintahan masa Hindia Belanda meliputi: Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Banyumas dan Cilacap.

Diaz