Rektor Unisri Prof Dr Drs Sutoyo M.Pd mewisuda sarjana baru lulusan perguruan tinggi setempat pada  Rapat Terbuka Senat Universitas Slamet Riyadi dalam rangka  Wisuda Program Sarjana dan Magister  Periode II Tahun 2023 yang berlangsung di kampus setempat, Sabtu (28/10). Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID)-Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta mewisuda 616 sarjana baru  setempat dan 407 atau sekitar 65 persen di antaranya lulus dengan predikat Cumlaude.

Upacara wisuda bagi 593 sarjana lulusan Program S 1 dan 23 sarjana lulusan Program S2 berlangsung dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Slamet Riyadi dipimpin Rektor Prof Dr Drs Sutoyo M.Pd di Kampus setempat, Sabtu (28/10).

Rektor Unisri Surakarta dalam sambutannya mengatakan Sampai dengan saat ini  Unisri telah berhasil  meluluskan  22.817 Sarjana (S1) dan 2.902 Magister (S2).

Dengan demikian total Keluarga Alumni Unisri  (Ganisri) sejumlah 25.719 orang yang tersebar di seluruh penjuru tanah air  Indonesia.

Rektor Prof Dr Drs Sutoyo M.Pd menyampaikan amanat pada  Rapat Terbuka Senat Universitas Slamet Riyadi dalam rangka  Wisuda Program Sarjana dan Magister  Periode II Tahun 2023 yang berlangsung di kampus setempat, Sabtu (28/10). Foto: Bagus Adji

Selama menempuh kuliah di Unisri, lembaga perguruan tinggi  telah berusaha memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa. Di samping itu juga dibekali, 1. Kompetensi profesional, 2. Kompetensi personal, 3. Kompetensi  Sosial, dan 4.  Kompetensi kewirausahaan.

Secara khusus mahasiswa Ubisri juga dibekali dan diberikan 1. Kemampuan bahasa Inggris yang ditandai dengan pemberian sertifikat Toefl Preparation dari Lembaga Bahasa Universitas Slamet Riyadi. Juga Sertifikat Toefl ITP hasil kerja sama Unisri dengan Indonesia International Education Foundation.

Yang ke-2  Sertifikat Kompetensi  oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Unisri  dari BNSP. Selain itu juga diberikan Surat Keterangan Pendamping Ijazah sebagaiu bukti lulusan memiliki kompetensi tambahan.

Berkaitan dengan hal tersebut diharapkan lulusan Unisri dalam menghadapi dunia kerja dan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara memiliki tiga jiwa.

Tiga jiwa itu adalah 1. Jiwa pengemudi artinya lulusan mampu mengambil peran  utama memegang kendali, 2.  Jiwa pemain bukan penonton artinya lulusan mampu  berbuat sesuatu yang terbaik, 3. Jiwa pemberani bukan penakut.

Ada pepatah Jawa yang mengatakan ”Nek wani ajao wedi-wedi, nek wedi aja wani-wani”.

“Para lulusan  Unisri harus tetap  meningkatkanb kemampuan  berkomunikasi , berkolaborasi, memiliki mentalk  yang hebat, jiwa  militansi tinggi  dan selalu berfikir positif,” tandas Rektor Unisri .

Bagus Adji