SEMARANG (SUARABARU.ID)– Fighter yang mewakili Jawa Tengah, mampu menunjukkan prestasi terbaiknya, dalam babak kualifikasi PON Kick Boxing Zona IV, yang berlangsung di Bogor, awal pekan ini.
Tim yang dipimpin Moch Hamid selaku manajer merangkap pelatih ini, berkekuatan 19 atlet, dan mampu membawa pulang sembilan medali emas, lima perak dan empat perunggu.
Dengan hasil ini, Jateng berhasil meloloskan 14 atlet dari babak kualifikasi, dan satu atlet perebut medali emas SEA Games Kamboja, yang mendapat wildcard, yakni Aziz Calim, yang akan tampil di PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
BACA JUGA: Wartawan Deklarasi Dukung Pemilu Damai di Hadapan Kapolres
Ketua Pengprov Kick Boxing Indonesia (KBI) Jateng, Eko Firli menyebutkan, prestasi itu menjadikan timnya sebagai juara umum zona. Namun secara Nasional, Jateng berada di posisi ketiga, di bawah DKI yang berada di Zona I, kemudian Jabar di Zona III, dan di atas Jatim, yang bergabung di Zona II.
”Sesuai aturan yang ditetapkan PP KBI, dalam setiap kelas hanya ada dua atlet yang berhak lolos ke PON. Jadi untuk sementara, kami telah meloloskan 14 atlet perebut medali babak kualifikasi, dan satu atlet perebut emas SEA Games,” kata Eko.
Dia juga menyebutkan, hasil ini telah membuktikan para atlet sudah berjuang sekuat tenaga, dan memberikan yang terbaik untuk Jateng. Capaian ini dinilai paling tidak sudah mampu memenuhi harapan Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiyana, yang memberi dukungan secara langsung kepada para atlet.
BACA JUGA: Seskab Pramono Anung Punya Kesan Khusus Terhadap Mendiang Bos Pura Group Jacobus Busono
Satu catatan yang diberikan Ketum Pengprov KBI Jateng itu, bahwa perjuangan para atlet di babak kualifikasi ini, merupakan upaya untuk meraih tiket PON.
Disampaikan juga, para atlet yang berjuang di Pra-PON ini, belum tentu mewakili Jateng di pekan olahraga Nasional empat tahunan itu.
”Kami dalam pelatda PON akan menerapkan sistem promosi-degrasi, sehingga pada waktunya nanti akan didapatkan atlet yang paling siap. Artinya, hanya mereka yang terbaik di kelasnya yang akan menjadi wakil Jateng,” imbuh dia.
BACA JUGA: Capres Ini Dinilai Mampu Menginspirasi Banyak Orang, Siapa Dia?
Sementara itu, Moch Hamid mengungkapkan, jika melihat hasil kualifikasi ini, Jateng memang menjadi yang terbaik di Zona IV. Namun demikian, tantangan di PON nanti pasti sangat berat, dan perlu perjuangan yang lebih keras lagi.
”Kami bersama para atlet dan pengurus berkomitmen, untuk memberikan yang terbaik kepada daerah ini. Targetnya minimal dua medali emas PON,” harapnya.
Mengenai pesaing Jateng di PON tahun depan, Hamid menilai tetap dari tiga wilayah, yakni DKI, Jabar dan Jatim. Karena itu, selain melakukan persiapan secara khusus, pihaknya terus melaksanakan monitoring dan evaluasi, terhadap kekuatan calon lawannya sejak dini.
BACA JUGA: Puncak BIK 2023, Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Serahkan Tabungan Emas dan KUR
”Kita masih harus keras keras, karena saya yakin tiga daerah pesaing itu juga akan mengintip persiapan dan kekuatan Jateng,” terang dia.
Peraih medali emas dalam babak kualifikasi PON Kick Boxing Zona IV adalah: Dwi Ani Retnowulan (Kelas 56 kg lowkick), Alfiandi (63 kg full contack), Firman Maharrom Syach (71 kg lowkick), Natasya Jeny Salsabila (60 kg full contack), Edward Wiratama (51 kg point fighting), Senia (51 kg point fighting), Ridho Suryo Nugroho (creative form individual), Chavella, Teyza Putri Vedhayana, Sindhytyas Putri Vedhayana (creative form team).
Kemudian untuk perak masing-masing direbut Ananda Wahyu (71 kg full contact), Charles Ebu (51 kg lowkick), Emelia Dewi (48 kg full contack), Afif Akbar (63 kg point fighting), Edho Adha Putra, Alam Sangsaka, Triwijaya (creative form team putra).
BACA JUGA: Optimalisasi Pemohon Surat Izin Mengemudi di Satpas SIM Grobogan
Sementara medali perunggu diraih Febiola Amelia Prasasti (56 kg full contack), Melania Silfa Hutabar (56 kg point fighting), Nurdiana Puspitasari (60 kg lowkick), dan Vannesta Rizky (48 kg lowkick).
Para atlet di ajang itu, didampingi manajer merangkap pelatih Moch Hamid, pelatih Linda Darouw, Nugroho, Achmad Amri dan Andy Matalata.
Riyan