blank
Waleran yang terbuat dari jeroan bandeng. Foto: Reka/wied

PATI, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dikenal sebagai produsen ikan bandeng terkemuka. Oleh karena itu, pada tahun 2019, pemerintah daerahnya membangun Tugu Bandeng untuk mencerminkan identitas daerah ini.

Ikan bandeng bukan hanya menjadi ciri khas kabupaten ini, tetapi juga menjadi pilar ekonomi utama bagi penduduk setempat. Ikan bandeng adalah varietas ikan air tawar yang memiliki daging lembut dan cita rasa lezat, meskipun memiliki tulang yang cukup banyak.

Ikan bandeng baru diambil dari tambak dan diolah dengan cara digoreng atau dipanggang dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, kunyit, dan garam, rasa dagingnya sangat terasa segar dan ada manis-manisnya.

Kelezatan ikan ini yang tidak memiliki bau amis atau lumpur, dan memiliki sentuhan rasa manis yang lembut. Jumlah duri yang ada pun tidak menjadi masalah, terutama karena duri-duri ikan bandeng dapat dengan mudah dihindari saat menikmatinya.

Terdapat sebuah hidangan ikan bandeng yang masih belum banyak dikenal, dan penulis menemukannya tanpa sengaja di sebuah warung sederhana, hidangan ini memiliki nama yang unik, yakni waleran.

Waleran adalah hidangan yang terbuat dari jeroan ikan bandeng, yang biasanya diabaikan dan dibuang saat ikan bandeng dibersihkan. Ternyata, jeroan ini memiliki potensi untuk diolah menjadi hidangan dengan cita rasa yang istimewa.

Pembuatan waleran cukup sederhana. langkah awal adalah memisahkan jeroan ikan bandeng dan membuang empedunya, lalu membersihkannya. Setelah itu, jeroan ikan bandeng direndam dalam air jeruk nipis selama beberapa waktu untuk menghilangkan bau amisnya.

Untuk bumbu, digunakan bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, asam jawa, tomat, bubuk mrica, daun kemangi, gula pasir, dan garam. Bumbu-bumbu ini dapat diiris atau dihaluskan sesuai preferensi.

Jeroan ikan yang sudah dibumbui dibungkus dengan daun pisang, kemudian diikat dengan lidi. Setelah itu, hidangan dikukus hingga matang selama sekitar 20 menit.

Untuk melengkapi prosesnya, setelah tahap pengukusan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses pemanggangan. Anda dapat melakukan pemanggangan dengan menggunakan wajan anti lengket yang ditempatkan di atas kompor gas. Proses pemanggangan ini adalah yang menghasilkan aroma harum dari bumbu.

Pada awalnya, mungkin ada perasaan skeptis saat mencicipi hidangan ini. Dalam benak, sulit dipercaya bahwa jeroan ikan bandeng dapat diolah menjadi hidangan yang begitu lezat. Namun, setelah mencicipinya, ternyata rasanya istimewa.

Terdapat sentuhan rasa pahit yang lembut, meski tidak sekuat rasa pahit yang ditemukan pada pare. Kombinasi cita rasa gurih antara jeroan dan bumbu menciptakan kenikmatan rasa. Keberadaan cabai memberikan sentuhan pedas yang membangkitkan selera. Awalnya mungkin ada sensasi geli, tetapi seiring waktu, sensasi ini berubah menjadi keinginan untuk menikmatinya lagi dan lagi.

Apabila Anda ingin mencicipi cita rasa istimewa dari hidangan waleran ini, bisa mencari warung tradisional di sekitar Kota Pati. Salah satunya adalah warung sederhana yang tak memiliki nama tertentu yang berlokasi di Jalan Litbang, Desa Puri, Kecamatan Pati.

Namun, sebaiknya kunjungi warung ini pada pagi hari karena waleran seringkali menjadi pilihan populer untuk sarapan, dan menjelang siang, stoknya cenderung habis. Atau jika Anda ingin mencobanya di rumah, semoga berhasil!

Intan Kusuma Wardani -Mg