Tim PKM Unsiq Jateng di Wonosobo dampingi UMKM Deke Production untuk mendapatkan dana hibah dari Dirjen Dikti Kemendibud Ristek Dikti RI. Foto : SB/dok Humas PKM

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Pengembangan ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo, termasuk di daerah Kalibeber Mojotengah, dalam melakukan pemberdayakan pada masyarakat setempat.

Karena itu, sangat dibutuhkan pengembangan usaha ekonomi kreatif yang dapat menyerap banyak pelaku usaha baru. Apalagi di era saat ini peluang peluang usaha ekonomi kreatif belum dimanfaatkan secara menyeluruh oleh para generasi muda atau mahasiswa.

Ketua Tim PKM Unsiq Jateng Nasyiin Faqih, Kamis (12/10/2023), menyebut di Wonosobo, perkembangan dunia pariwisata sangat cepat dan maju karena adanya obyek wisata Dataran Tinggi Dieng dan spot panorama unik Sunrise di Bukit Sikunir.

“Data wisatawan yang berkunjung setiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2022 tercatat sejumlah 1.389.766 orang wisatawan yang terdiri dari 1. 389.657 wisatawan domestik dan 109 orang wisatawan mancanegara (Wonosobo dalam Angka, 2023),” katanya.

Melihat potensi dunia pariwisata tersebut, industri rumahan atau UMKN Dieng Keren (Deke) Production yang berlokasi di Munggang Bawah RT 02 RW 11 Kelurahan Kalibeber Mojotengah Wonosobo, yang bergerak di bidang pembuatan kerajinan souvenir, furniture dan Alat Peraga Edukasi (APE), perlu terus dikembangkan.

“Jumlah pekerja tetap ada 5 orang. Saat ini pengembangan usaha kreatif yang berjalan masih kurang produktif. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya alat dan mesin yang mendukung untuk berkembangnya usaha secara efektif dan efisien,” ujar Dekan Fakultas Tehnik dan Ilmu Komputer (FTIK) Unsiq Jateng itu.

Kondisi tersebut, lanjutnya, membuat permintaan pasar yang terus meningkat tidak dapat terpenuhi. Apalagi pekerjaan produksi masih menggunakan peralatan sederhana, menjadikan proses produksi memakan waktu yang lebih lama.

Dirjen Dikti

UMKM Deke Production ketika sedang melakukan proses produksi di Kalibeber Mojotengah Wonosobo. Foto : SB/dok Humas Unsiq

Melihat latar belakang tersebut, tim PKM Unsiq Jateng di Wonosobo yang di-Ketuai oleh Nasyiin Faqih, ST MT (program studi Teknik Sipil), Akhmad Irfan, STP, MSi (prodi Teknik Mesin) dan Ahmad Guspul, SE MM (prodi Manajemen), memutuskan untuk melakukan pendampingan kepada Industri Rumahan Dieng Keren (DeKe) Production.

Hasil karya rumah produksi Deke Production yang beralamat di Kalibeber, Mojotengah Wonosobo itu, diusulkan melalui proporsional pengabdian masyarakat pada Dirjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Tehnologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek Dikti) RI.

“Skema pengabdian yang diusulkan yaitu Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) melalui Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). PBM PKM bertujuan memperoleh pendanaan untuk mendampingi meningkatkan produksi dengan melakukan pelatihan manajemen wirausaha, pemasaran, proses produksi dan memberikan bantuan rancang bangun mesin cetak 3D yaitu CNC,” terangnya.

Dikatakan, setelah hibah di tahun 2023 ini disetujui Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek Dikti RI, akan dilakukan pelatihan manajemen wirausaha UMKM Deke Priloduction dan akan mendapatkan pelatihan desain souvenir, furniture dan APE. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan APE yang dihasilkan mempunyai variasi model yang beragam.

“Selanjutnya akan diberikan pelatihan manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan jiwa wirausaha para pengrajin alat peraga edukasi (APE) dan souvenir, meningkatkan kemampuan pembukuan usaha, manajemen pemasaran,” kata Nasyiin.

Di samping itu, menurutnya, UMKM Dieng Deka juga akan diberikan variasi pendampingan berupa pelatihan online dan mentoring. Setelah itu, mereka diharapkan akan dapat mendesain produk menggunakan perangkat lunak AutoCad maupun Corel Draw. Melakukan pembukuan dan memperluas segmen pemasaran.

“Melalui pendampingan dari Tim PKM Unsiq Jateng di Wonosobo dan Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek Dikti, rumah produksi Dieng Keren (Deke), diharapkan bisa membuat desain dan pencetakan dengan alat yang diberikan berupa seperangkat Mesin CNC. Dieng Deke pun terus berkembang,” tandas dia.

Muharno Zarka