Tim mahasiswa prodi Kedokteran Umum Unissula berhasil membuat inovasi di bidang IPE (Interprofessional Education). Tim terdiri dari lima mahasiswa Kedokteran Umum Angkatan 2020, yaitu Dwiki Fajar Athaullah sebagai Ketua Tim, Akmal Adyuta Widodo, Diska Irmadhani, Ismi Tazkiyatul Aulia, dan Muhammad Affan Chaqiqi. Adapun untuk dosen pembimbing yaitu Dr Endang Lestari MPd MPd Ked.
Inovasi yang mereka buat berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH.
Tenaga kesehatan bekerja secara bersama-sama dalam sebuah tim yang terdiri atas beberapa profesi kesehatan yang berbeda seperti dokter, perawat, farmasi, farmasi. Tim tersebut akan berinteraksi, bekerja sama, dan berkolaborasi dengan tujuan meningkatkan mutu layanan kesehatan demi keselamatan pasien.
Tim yang berkolaborasi dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda termasuk dalam kolaborasi interprofesi. Konflik dalam kolaborasi interprofesi dapat muncul karena adanya perbedaan kepribadian, persepsi, dan kemampuan komunikasi yang kurang baik antara anggota tim kesehatan, contohnya adalah kesalahpahaman antara dokter dan perawat dikarenakan adanya stigma hierarki sebagai masalah komunikasi yang sering terjadi di pelayanan kesehatan.
Menurut Dwiki Fajar jika konflik tidak segera ditangani dari awal pendidikan kedokteran, hal ini dapat berdampak negatif pada tingkat stress, kepuasan dalam bekerja, dan efektivitas kolaborasi tim yang mengakibatkan penurunan pelayanan kesehatan sehingga dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien. Penyelesaian konflik kreatif merupakan teknik manajemen konflik yang baik. Manajemen konflik kreatif dapat dilatih dengan berbagai metode salah satunya dengan permainan tradisional. Kombinasi permainan tradisional seperti “Cublak-Cublak Suweng”, “ABC Lima Dasar”, dan “Lanjut Gambar” dapat berfungsi sebagai ice breaking sekaligus pemacu untuk mengekspresikan perasaan dan melatih kesabaran dari pemainnya.
“Oleh karena itu, tim kami melakukan riset untuk mengetahui keefektifan permainan tradisional yang sudah dimodifikasi sebagai metode latihan manajemen konflik pada mahasiswa kesehatan dengan program permainan PRATAMA yang merupakan akronim dari Permainan Tradisional Indonesia sebagai Manajemen Konflik untuk Pendidikan Mahasiswa Kesehatan”, ungkap Dwiki Fajar (12/10/2023).
Dengan dilakukannya penelitian ini akan membuat mahasiswa kesehatan dapat mempelajari manajemen konflik yang efektif namun menyenangkan untuk dilakukan.