Kasat Lantas AKP Deni Eko Prasetyo menjelaskan, ketika pengendara sepeda motor ini tidak menggunakan helm.

“Ketiganya tidak menggunakan helm dan dua kendaraan di antaranya tidak ada plat nomornya,” ujar AKP Deni.

Atas kejadian ini, pihaknya meminta masyarakat Grobogan mengendarai kendaraannya dengan menggunakan peralatan berkendara, terutama helm.

“Helm adalah sarana keselamatan untuk melindungi kepala Anda. Kemudian, lengkapi kendaraan Anda dengan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau TNKB. Hati-hati saat berkendara, karena kecelakaan terjadi berawal dari pelanggaran,” imbau AKP Deni Eko Prasetyo.

AKP Deni juga mengingatkan kepada pelajar di bawah umur untuk tidak menggunakan kendaraan di jalan raya karena dapat membahayakan pengendara lain di jalan.

“Sekali lagi kami minta kepada orang tua agar tidak membawakan kendaraan kepada anak-anaknya agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan di jalan raya,” pesan AKP Deni Eko Prasetyo.

Anggota Paskibra

Dalam penelusuran diketahui, korban meninggal dunia yakni Aditya Wahyu Prasetyo, yang masih duduk di bangku kelas X SMK Diponegoro, yang berada di Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan.

Aditya Wahyu Prasetyo sendiri dikenal sebagai murid yang memiliki motivasi belajar yang tinggi. Terakhir sebelum kejadian, tepatnya pada bulan Agustus 2023, korban pernah dikirim menjadi anggota Paskibra tingkat Kecamatan Penawangan.

Aipda Heri Guswanto dan Peltu Nur Faizin adalah dua personel Polri dan TNI yang pernah mendidik dan melatih Aditya Wahyu Prasetyo untuk mempersiapkan diri menjadi anggota Paskibra.

“Anaknya halus dan sopan. Sama orang yang lebih tua berbicara memakai bahasa Jawa alus,” ujar Aipda Heri Guswanto, yang kini menjadi Bhabinkamtibmas Desa Jipang.

Hal yang sama diungkapkan Peltu Nur Faizin. Dirinya mengatakan, korban mempunyai motivasi yang tinggi untuk maju. Semangatnya dalam menempuh pendidikan selalu digelorakan pada saat latihan Paskibraka beberapa waktu lalu.

“Anaknya memang disiplin sekali. Selalu jadi motivasi untuk teman-temannya karena dia punya semangat untuk maju,” ujar Nur Faizin.

Terakhir, Aipda Heri Guswanto membelikan seragam Paskibraka untuk korban sebelum upacara Hari Kemerdekaan ke-78 lalu.

“Saya belikan untuk dia agar bisa tetap ikut jadi anggota Paskibra karena dia punya semangat dan motivasi yang tinggi. Sepengetahuan saya, salah satu orang tuanya yaitu ibunya sudah tidak ada. Saya tidak menyangka itu yang terakhir saya berikan untuk dia,” ujar Aipda Heri.

Tya Wiedya