SEGA PAGER (dibaca sego pager) atau “nasi pagar” merupakan salah satu kuliner khas Godong, Kabupaten Grobogan. Tempat ini tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat tetapi juga bagi pecinta kuliner. Sega pager bisa dijadikan menu sarapan pada waktu pagi. Nasi pager ini memiliki bentuk penyajian sama seperti pecel rasanya juga mirip.
Nasi pager ini bisa dikatakan sama dengan urap sayur. Bedanya ada tambahan bumbu pecel, serundeng, dan pethet (petai cina) yang membuat peduan yang unik dan berbeda.
Untuk menikmati nasi pager ini bisa ditambahkan dengan macam–macam jenis gorengan yang disediakan sebagai lauk pauk, seperti bakwan, mendoan, penyajiannya biasanya disajikan diatas daun pisang yang dipincuk tanpa menggunakan alas piring. Ditambah lagi dengan segelas teh hangat atau es bikin lebih nikmat.
Sebutan Sega Pager
Lalu kenapa Namanya sega pager? Disebut dengan nasi pager karena bahan tambahan dari makanan ini adalah sayur-sayuran yang sering ditanam di pekarangan rumah, yang zaman dahulu berfungsi dijadikan pagar.
Sekilas terlihat mirip dengan nasi pecel, namun nyatanya sega pager merupakan perpaduan antara nasi pecel dan gudangan.
Sayur yang digunakan pada sega pager ini tidak jauh berbeda dengan sayur pada nasi pecel. Sayuran yang digunakan sebagai pemupuk nasi biasanya daun papaya, daun ketela, kacang panjang, taoge (kecambah), petet (petai cina). Semua bahan sayur direbus dan di potong kecil -kecil, lalu ditaburi dengan serundeng, setelah itu disiram dengan sambal pecel.
Serundeng adalah makanan yang terbuat dari buah kelapa yang diparut. Dengan campuran serundeng ini dapat menambah rasa gurih dan nikmat pada makanan ini.
Bagi yang ingin mencoba menikmati Nasi Pager atau Sega Pager bisa datang langsung ke Desa Godong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, yang biasanya banyak terdapat warung yang menjual nasi pager ini. Meraka berjualan pada pukul 04.30 – 08.30 WIB. a Harga nasi pager sangat murah meriah, sekitar Rp 5.000 per posinya.
Dinita Charissa Ludviana –Mg