blank
Penyaluran air bersih menggunakan armada tangki milik BPBD Grobogan. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID)  – Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan terus melakukan pengiriman bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih melalui Kasi Kedaruratan Masrichan menyebutkan, dari 19 kecamatan yang terdampak kekeringan, ternyata baru 18 kecamatan yang terlayani droping air bersih yang dilakukan BPBD Grobogan.

“Berbagai kendala terjadi ketika penyaluran air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan ini. Salah satunya adalah unit armada yang digunakan untuk pengangkutan air bersih dan juga segi pembiayaan untuk BBM armada,” kata Masrichan.

Menurut dia, keberadaan armada yang dipergunakan untuk pengangkutan tangki air memang terbatas. “Namun, kita bisa cover dengan armada milik perusahaan-perusahaan yang bisa membantu untuk penyaluran air bersih ke wilayah terdampak kekeringan,” jelas Masrikan.

Baca juga Kekeringan di Grobogan Makin Meluas ke 113 Desa, Baru 110 yang Terlayani Bantuan Air Bersih

Jadi untuk penyaluran air bersih ter-cover dengan armada dari perusahaan-perusahaan yang bersedia membantu agar bisa sampai ke masyarakat yang terdampak kekeringan.

Biaya BBM Tinggi

Di samping terbatasnya armada, pembiayaan untuk BBM armada juga tinggi. Hal ini lantaran armada milik BPBD Grobogan termasuk armada plat merah, Pertamina sebagai perusahaan minyak negara memberlakukan penggunaan BBM nonsubsidi untuk kendaraan plat merah.

“Kita dari BPBD Grobogan dalam penyaluran air bersih mau tidak mau harus menggunakan BBM jenis Dexlite. Setiap pengiriman air bersih, kita harus bolak-balik 3-4 kali dan tentu kebutuhan BBM untuk armada semakin banyak,” jelas Masrikan.