BEKASI (SUARABARU.ID)– Pengembangan SMKN Jawa Tengah yang diinisisasi Ganjar Pranowo, mendapat pujian dari para kiai dan pengasuh pondok pesantren di Bekasi Raya. Mereka kemudian meminta konsep SMKN Jateng itu, dapat diterapkan di ponpes seluruh Indonesia.
Hal itu seperti yang disampaikan, saat silaturahmi para kiai dan pengasuh ponpes dengan bakal capres 2024, Ganjar Pranowo, di Pesantren Motivasi Indonesia, Jalan Istana Yatim Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jumat (6/10/2023).
KH Ahmad Nurul Huda Haem, Pengasuh Ponpes Motivasi Indonesia mengatakan, SMKN Jateng yang dirintis dan dikembangkan Ganjar, sangat menginspirasi. Tak terkecuali bagi kalangan pesantren.
BACA JUGA: Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin Harus Jadi Tahapan wajib
Dituturkan dia, SMKN Jateng dan pesantren memilik konsep yang mirip, yakni boarding. Namun SMKN Jateng sebagai sekolah kejuruan itu, mampu mencetak lulusan terbaik dan diterima di dunia kerja.
”SMKN Jateng itulah yang inspiring bagi kami. Di pesantren tidak hanya meluluskan para kiai, tetapi juga para santri punya potensi besar untuk berkembang ke depan,” ujarnya.
Karenanya, para kiai yang hadir dari Bekasi Raya itu, menyampaikan kepada Ganjar, agar konsep SMKN Jateng bisa diterapkan di seluruh ponpes di Indonesia.
BACA JUGA: Bersama Dandim, Kapolres Wonogiri Pimpin Patroli Gabungan Karhutla
”Salah satu yang kita diskusikan tadi adalah link and match. Sehingga di pesantren selain menimba keilmuan kitab dan ilmu agama, juga memberikan ruang pengembangan skill, agar ketika lulus punya kesempatan bekerja di tempat yang lain,” paparnya.
KH Ahmad Nurul berharap, Ganjar Pranowo dapat memenangi kontestasi Pilpres 2024. Sehingga yang dicita-citakan para kiai terkait pengembangan pesantren, dapat terwujud.
”Semoga beliau jadi Presiden RI 2024. Insya Allah, SMKN Jateng bisa dikembangkan lebih luas, terutama di pesantren-pesantren,” harapnya.
BACA JUGA: Inilah Tiga Wisudawan Terbaik Magister Hukum USM
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan, dalam silaturahmi kali ini, dia ingin belajar kepada para kiai dan sejumlah ulama.
”Ini ponpes, tapi yang hadir kiai-kiai yang kritis. Tadi bicara pendidikan, bicara antikorupsi dan membangun komitmen, bagaimana menjembatani santri agar bisa punya life skill,” tuturnya.
Maka, menurut Ganjar, setiap pesantren penting ada suatu pengembangan untuk ekonomi pesantren. ”Pikiran beliau dengan kami sama. Ini ponpes dibangun dengan spirit untuk membantu anak yatim, dan SMKN Jateng diperuntukkan bagi anak miskin. Spirit kita sama,” tandasnya.
BACA JUGA: Program Unggulan Ditpolairud Polda Jateng, Dua Kapal Polisi Disulap Jadi Perpustakaan Terapung
Seperti diketahui, SMKN Jateng yang diinisiasi Ganjar, menjadi konsep pendidikan yang mampu menjadi solusi pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, sejak 2014 lalu, sekolah berkonsep boarding itu telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa.
Para lulusan terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jateng Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jateng Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jateng Kampus Purbalingga.
Dari jumlah itu, hampir 100 persen di antaranya terserap di dunia kerja. Sisanya, mereka mendapat beasiswa ke perguruan tinggi, baik di tingkat Nasional atau luar negeri. Saat ini, Pemprov Jateng terus membuka lebar akses pendidikan gratis, dengan menambah 15 SMKN Jateng semi boarding, yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Presiden RI, Joko Widodo pun, berencana menerapkan konsep SMKN Jateng di seluruh Indonesia. Dia meminta kepada Mendikbud, untuk segera melakukan kajian serius.
Riyan