H. Nur Khandir, Kepala MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan

JEPARA (SUARABARU.ID) – Cinta dan keteladanan kepada Nabi Muhammad SAW. adalah dua tema yang mengemuka dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. di MTs-MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini, Senin 3 Oktober 2023 di masjid Baitu Hidayatit Taqwa Petekeyan dihadiri seluruh siswa-siswi dan dewan guru MTs-MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan.

KH. Moh. Rusydi saat memberi tausiyah

Bertindak sebagai pembicara, KH. Moh. Rusydi, Pengasuh Pondok Pesantren “Al Huda” Demangan Jepara. Turut memeriahkan kegiatan peringatan Maulid Nabi grup rebana “El Fata”, salah satu ekstrakurikuler yang selalu eksis dalam setiap kegiatan pengajian umum di masyarakat selama ini.

Nur Khandir, Kepala MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan mengajak kepada siswa-siswa untuk menjadikan akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai kepribadian kita. ” Akhlak Nabi perlu Kita teladani dan menjadi jati diri kita,” tegasnya.

Menanggapi tentang perundungan ( bullying) di kalangan pelajar dan kasus pembacokan siswa kepada gurunya yang sempat viral di media sosial beberapa hari yang lalu, H. Nur Khandir merasa perihatin dan seharusnya tidak terjadi di kalangan dunia pendidikan kalau akhlak nabi tertanam dalam jiwa para pelajar, karena Nabi hadir membawa rahmat dan kedamaian bagi siapapun.

Nur Khandir juga mengajak kepada siswa-siswi untuk melaksanakan sabda Nabi Muhammad SAW. ” Ud’u Man Dholamaka Wa Ahsin Man Asaa-a Ilaika, Doakan orang kepada berbuat dholim kepadamu dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu,” tuturnya.

Turut memeriahkan kegiatan peringatan Maulid Nabi grup rebana “El Fata”

Sementara itu KH. Moh. Rusydi saat memberi tausiyah menekankan pentingnya bergaul dengan orang baik, jangan sampai salah memilih teman karena pergaulan dapat membentuk kepribadian manusia.

” Bergaullah dengan orang-orang yang sholeh, bergaul dengan para guru, para kiai yang notabene mereka cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Karena kelak manusia akan dikumpulkan dengan orang-orang yang dicintai. Kalau kita bergaul dengan para guru, Kiai, orang-orang baik, Kanjeng Nabi kelak di akhirat kita dikumpulkan bersama mereka,” tegasnya.

Kiai Rusydi juga memotivasi siswa-siswi untuk terus menumbuhkan rasa cinta terhadap Kanjeng Nabi dengan meneladani akhlaknya, mengambil hikmah apa yang dilakukannya, apa yang disabdakannya. Di antaranya,  sebagai siswa harus belajar dengan sungguh-sungguh, hormat pada guru, mengikuti perintahnya, mencari ridhonya sehingga ilmunya bermanfaat.

Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW., Kiai Rusydi menuturkan, ” Asyaddannas Hasrotan Yaumal qiyamah Rajulun Amkanahu tholabul Ilmi fiddunya Falam Yathlubhu, yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berkesempatan mencari ilmu di dunia, tetapi ia tidak mencarinya.

Hadepe –Sub