SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kesehatan mental remaja harus ditangani secara serius, di tengah perkembangan fisik dan psikis yang mereka alami. Gangguan kesehatan mental remaja, menimbulkan berbagai persoalan pada proses pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa datang.
”Remaja merupakan kelompok potensial untuk menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh. Namun gangguan kesehatan mental, berpotensi mengancam capaian itu,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10/2023).
Data survei rumah tangga berskala Nasional yang mengukur prevalensi gangguan mental remaja, yang dilakukan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), pada 2022 menyebutkan, satu dari tiga remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia, memiliki masalah kesehatan mental.
BACA JUGA: Pemimpin Masa Depan RI Ini Prioritaskan Transportasi Umum
Selain itu, satu dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia, memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Survei itu juga menyebutkan, potret remaja Indonesia saat ini banyak yang mengalami berbagai permasalahan, seperti perundungan, persoalan gender, HIV/AIDS, narkoba, komunikasi orang tua dan anak yang kurang baik, dan pola asuh salah yang mengakibatkan persoalan mental pada remaja.
Menurut Lestari, sejumlah catatan dari hasil survei itu, harus segera ditindaklanjuti secara serius, dengan strategi yang tepat.
BACA JUGA: Warga Karimunjawa Berharap Pemerintah Bertindak Tegas dan Adil
Membangun sistem agar terwujud keluarga yang benar-benar harmonis dan sejahtera, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjadi fokus bersama para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, dalam rangka mewujudkan SDM Nasional yang tangguh.
Pola asuh yang benar dengan menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan saling menghormati sesama, ujar Rerie, harus menjadi salah satu aspek penting yang dilakukan di lingkungan keluarga.
Di sisi lain, tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, penanaman nilai-nilai sopan santun dan nasionalisme, serta gotong-royong juga harus diperkuat oleh sistem pendidikan Nasional.
BACA JUGA: Unissula PTS Terbaik di Jateng Tahun 2024 Versi Times Higher Educations
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, mendorong semua pihak untuk ikut bersama-sama menjawab sejumlah tantangan ini, dengan berbagai langkah yang nyata.
”Bila potensi gangguan kesehatan mental remaja saat ini tidak ditangani dengan benar, akan menimbulkan masalah di masa depan. Mengingat para remaja saat ini adalah para calon pemimpin bangsa di masa datang,” tukas Rerie.
Riyan