blank
Di dalam KA Whoosh, Ganjar bercengkerama dengan seorang anak yang juga menggunakan moda transportasi umum itu. Foto: tmgp

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Ganjar Pranowo yang juga merupakan Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024, menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh, Selasa (3/10/2023). Ganjar yang hendak berkegiatan di Bandung, memilih menaiki moda transportasi massal itu. Diketahui, Whoosh baru dua hari lalu diresmikan Presiden RI, Joko Widodo.

Ganjar tiba di Stasiun Halim, Jakarta, sekitar pukul 09.15 WIB. Dia langsung masuk ke dalam stasiun, karena kereta yang akan dia tumpangi akan berangkat pukul 09.45 WIB.

Selama 30 menit waktu yang tersisa sebelum kereta berangkat, digunakan Ganjar untuk berkeliling dan melihat fasilitas yang ada di dalam stasiun kereta cepat. Puluhan calon penumpang yang ada di sana, langsung berhamburan untuk berfoto dengannya.

BACA JUGA: Kontribusi ASN Tak Sebatas Menggugurkan Kewajiban, Namun Harus Akuntabel

”Wah Pak Ganjar naik kereta cepat juga ya. Mau ke Bandung pak? Kebetulan ketemu bapak di sini, foto dulu pak,” kata calon penumpang kereta cepat Whoosh.

Ganjar pun dengan ramah melayani warga yang ingin berfoto dengannya. Dia sempat mengajak ngobrol beberapa penumpang, dan bercanda dengan anak-anak.

”Mau ke Bandung juga ya? Kenapa kok milih naik kereta cepat,” tanya Ganjar.

BACA JUGA: Dapat Mengurangi Gejala Asam Lambung, Ini 5 Makanan Pengganti Nasi yang Dapat Dicoba

”Iya pak, mau ke Bandung. Ya pengin nyoba pak, katanya lebih cepat. Selain itu, mumpung masih gratis, sekalian ke tempat saudara dan jalan-jalan,” ucap beberapa warga.

Ganjar pun menaiki kereta cepat Whoosh, sesaat sebelum kereta diberangkatkan. Dia menyusuri sejumlah gerbong, dan melihat fasilitas yang ada sambil menyapa para penumpang yang ada. Ganjar didampingi Dirut PT Kereta Api Cepat Indonesia Cina, Dwiyana Slamet Riyadi.

”Nyaman sekali ya, ini ekonomi? Tapi fasilitasnya sudah sangat nyaman. Jarak kakinya lega sekali. Saya paham betul, karena saya itu bertahun-tahun naik kereta saat kerja di Jakarta dulu,” kata Ganjar pada Dwiyana.

BACA JUGA: Menghadapi Industri 4.0, Prof Sudharto Minta Wisudawan Berpikir Kritis dan Kreatif

blank
Ganjar memasuki area KA Whoosh yang ada di Stasiun Halim, Jakarta, menuju ke Kota Bandung. Foto: tmgp

Saat Ganjar berjalan menyusuri lorong itu, kecepatan kereta terlihat 70 km/jam. Tak lama setelah Ganjar tiba di gerbongnya, kecepatan yang tertera di layar terlihat sudah 351 km/jam.

”Wah nggak kerasa ya, halus sekali angkatannya. Nggak kerasa kalau kecepatan kita sudah 351 km/jam,” jelasnya.

Ganjar kemudian ngobrol dengan Dwiyana, dan bertanya tentang banyak hal terkait kereta api cepat Whoosh itu. Mulai pengerjaannya, teknologinya, hingga fasilitas layanannya.

BACA JUGA: Ketua MUI Jateng Minta MUI Kota Tegal Bina Akhlakul Karimah

Saat sedang asyik ngobrol, tiba-tiba kereta api ini berhenti. Dari pengeras suara, diumumkan, perjalanan sudah berakhir dan sampai di Stasiun Padalarang.

”Wah ternyata sudah sampai. Hanya 25 menit dari Halim ke Padalarang. Cepat sekali ya, saya me-review saja belum selesai, kok sudah sampai,” kata Ganjar sambil melanjutkan perjalanan ke stasiun Bandung Kota dengan menggunakan Feeder.

Diungkapkan juga olehnya, transportasi umum kini telah menjadi salah satu program yang akan menjadi prioritasnya. Sebab, transportasi umum adalah, salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting, termasuk untuk mengurangi kemacetan dan menjaga lingkungan.

BACA JUGA: Antisipasi Perundungan, Polres Tegal Kota Edukasi ke Sekolah

”Dengan transportasi umum, maka perpindahan orang semakin cepat. Terbayangkan, dengan kereta cepat ini, orang bisa tetap tinggal di Bandung, tapi bekerja di Jakarta. Mereka bisa berpindah dengan cepat dan nyaman,” jelasnya.

Ganjar menyebutkan, sudah banyak program transportasi umum yang telah dibangun Presiden Jokowi. Maka dia akan meneruskan dan mengutilisasi, agar memiliki nilai tambah pada kemakmuran masyarakat.

”Pak Jokowi itu, kalau kata anak muda sekarang, sudah top-topan, gila-gilaan kalau soal infrastruktur, termasuk transportasi umum. Maka tugas kita harus meneruskan dan mengutilisasi, agar ada manfaat dan nilai tambahnya untuk masyarakat,” pungkasnya.

Riyan