JAKARTA (SUARABARU.ID)– Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024, Ganjar Pranowo, mendapatkan jersey klub Manchester United dengan nomor punggung 8 warna hijau garis putih, dari Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi).
Jersey diserahkan langsung Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Papdesi, Wargiyati kepada Ganjar, pada Rakernas Papdesi 2023, di Smesco Nareswara Ballroom, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
Jersey tandang MU musim 2023/2024 itu, diberi nomor punggung 8 dengan nama Ganjar. Wargiyati mengatakan, nomor itu merujuk pada Pilpres 2024, yang akan memilih Presiden RI kedelapan.
BACA JUGA: BEI Canangkan Edukasi 1000 ASN Kota Semarang Melek Pasar Modal
”Kami berharap Pak Ganjar yang nanti jadi presiden kedelapan Indonesia,” katanya.
Bukan tanpa alasan Papdesi mendukung Ganjar Pranowo. Mantan Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 itu adalah, Ketua Dewan Pembina Papdesi, yang berdiri pada 2016 lalu. Dia menceritakan, kepala desa maupun perangkat desa sudah memercayakan aspirasi kepada Ganjar, sejak pertama menjabat gubernur.
”Beliau saat itu masih menjabat Gubernur Jateng, kita datangi tiap hari dan beliau tidak bosan,” lanjutnya.
BACA JUGA: Setelah Kebakaran TPA Jatibarang, Dinas Damkar Dapat Alat Pemadam Baru
Keputusan itu, ungkap Wargiyati, karena Papdesi yakin suami Siti Atikoh itu mampu mengawal semua perjuangannya, baik untuk pemerintah desa maupun masyarakat desa pada umumnya.
”Sehingga nantinya desa bisa semakin sejahtera, mandiri dan bermartabat. Kita ingin pemerintah segera mengesahkan revisi UU No 6 tahun 2014 tentang desa,” imbuhnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menuturkan, pemerintah harus memberikan kepercayaan penuh kepada kepala desa, untuk mengelola desanya. Hal itu agar inovasi yang saat ini sudah terjadi, bisa terus menggelinding.
BACA JUGA: BI Ajak Masyarakat Bayar Parkir Elektronik Melalui Program ParQRIS
”Beri kepala desa kepercayaan. Desa perlu cara, desa bagian dari asimetris pemerintahan. Keaslian desa itu sangat beda-beda,” paparnya.
Mantan DPR RI itu juga menambahkan, sudah saatnya desa gas pol dalam pembangunan. Sumber daya yang ada, tata kelola, regulasi menjadi modal ke depan.
”Tinggal didorong saja, istilahnya gas pol. Tapi saya titip, makmurkan desa dan warganya. Dan jangan korupsi,” pesannya.
Riyan