SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar giat pencanangan literasi dan inklusi pasar modal kepada 1.000 aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Semarang. Kegiatan ini sendiri bertajuk ‘ASN Kota Semarang Sukses Jadi Investor Saham’.
Bertempat di Hotel Aruss, Senin (25/9/2023), acara penandatanganan kesepakatan pencanangan ini dihadiri oleh sejumlah stakeholder pasar modal, seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penandatanganan dilakukan oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Susi Herawati, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Pemerintahan Daerah OJK Kantor Regional 3 Jateng-DIY, Tyas Retnani, dan Direktur Keuangan dan SDM Bursa Efek Indonesia, Risa Effenita Rustam.
“Melalui program literasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Kota Semarang dapat lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi di daerahnya. Selain itu, edukasi ini juga bentuk komitmen BEI untuk memerangi investasi ilegal atau bodong, dan modus-modus penipuan investasi lainnya,” kata Risa.
Pada kesempatan yang sama, diresmikan pula dua Galeri Investasi (GI) BEI baru di Kota Semarang, yaitu GI BEI STIE Anindyaguna dan GI Edukasi SMK Pelita Nusantara Semarang yang bermitra dengan PT Phintraco Sekuritas.
Risa menyampaikan, melalui kerja sama pendirian GI ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi masyarakat di daerah.
Sebagai informasi, per tanggal 20 September 2023, jumlah investor pasar modal adalah 11.688.632 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 5.008.330 SID. Di Provinsi Jawa Tengah sendiri per Agustus 2023 tercatat ada 1,3 juta investor pasar modal dan 579 ribu investor saham.
“Kota Semarang menjadi kota yang memiliki jumlah investor pasar modal yang paling tinggi di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 142 ribu investor pasar modal dan 89 ribu investor saham,” katanya.
Sampai dengan saat ini, masih terdapat warga masyarakat yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal.
“Jumlah investor ini kami yakin akan terus bertambah seiring dengan masifnya kegiatan edukasi yang kita lakukan bersama,” katanya.
Sebelumnya, pada 10 Agustus 2023 lalu, Pasar Modal Indonesia meluncurkan Kampanye ‘Aku Investor Saham’ yang bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Hery Priyono