SEMARANG (SUARABARU.ID) – Warga Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang mengaku senang, karena program penanganan banjir di Kota Semarang menjangkau wilayah pinggiran.
Tak hanya di tengah kota, upaya penanganan banjir yang diinisiasi Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menjangkau hingga wilayah-wilayah pinggiran seperti di Kecamatan Tembalang.
Meski belum menyeluruh, namun program itu diharapkan mampu mengurangi dampak banjir saat puncak musim hujan.
Purnomo, Ketua RT 09 RW II Kecamatan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang mengatakan, selama ini wilayahnya memang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Khususnya banjir bandang, akibat drainase jalan yang tak lagi bisa menampung debit air dari wilayah perbukitan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang.
“Pada tahun ini, di kampung kami ada program peningkatan drainase dengan anggaran sekitar Rp 50 juta. Meski belum dalam tataran penanganan secara besar, namun cukup untuk membuat warga senang. Setidaknya ada upaya penanganan yang mulai dirasakan oleh warga kami. Apalagi setiap musim hujan, sejak bertahun-tahun lalu wilayah kami menjadi langganan banjir,” katanya.
Begitu juga yang disampaikan Deva, warga Kedungmundu, Kecamatan Tembalang. Program penanganan banjir dengan perbaikan drainase jalan juga dilaksanakan di Jalan Kedungmundu Raya. Selama ini, jalan di wilayah tersebut kerap terjadi banjir akibat tidak maksimalnya fungsi saluran atau drainase jalan di wilayah itu.
“Dengan adanya perbaikan saluran saat musim kemarau, diharapkan bisa mengantisipasi atau meminimalisir banjir saat musim hujan mendatang. Proses pembangunannya pun menurut kami tepat, saat kemarau dan diharapkan saat musim hujan nanti bisa menjadi solusi banjir,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu terus mendorong jajarannya untuk melakukan percepatan pengerjaan drainase dan crossing untuk mengurangi potensi banjir di Kota Semarang pada musim hujan mendatang.
“Banyak crossing yang sedang dibangun, salah satunya pembangunan drainase di Jalan Depok, Veteran, Jalan Kedungmundu, dan sebagainya,” ungkap Ita di sela-sela pantauan TPA, Minggu (24/9/2023).
Pengerjaan drainase dan crossing menjadi salah satu solusi dalam mengurangi potensi genangan air dan banjir. Dirinya mencontohkan pengerjaan drainase Jalan Depok yang menjadi salah satu fokus jajarannya.
“Drainase Depok diperbesar, karena kalau tidak diperbesar, apalagi kalau inletnya kecil nanti masuknya air akan lama,” terangnya.
Menurut Mbak Ita, musim kemarau ini menjadi kesempatan sekaligus tugas pula bagi Pemerintah Kota Semarang untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan khususnya terkait pengendalian banjir.
“Dampak El Nino di satu pihak membuat kering namun di satu pihak ini bisa menjadi satu review, satu monitoring, mempersiapkan dan membangun pengendalian-pengendalian banjir,” imbuh Ita.
Tidak hanya ruas Jalan Depok, menurut Kabid Sumber Daya Air dan Drainase DPU Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, DPU juga sedang melakukan pengerjaan drainase dan crossing pada beberapa titik secara serentak di Kota Semarang.
Pekerjaan tersebut mulai dari Jalan Veteran, ruas Jalan Imam Bonjol, Jalan Kedungmundu, Jalan Erlangga dan crossing Ahmad Yani, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Depok, Jatisari, dan Tlogosari Wetan.
“Kami sudah memulai sejak bulan Mei lalu, dengan target pertengahan Desember sudah selesai. Diharapkan setelah pekerjaan saluran dan crossing selesai, nantinya tak ada permasalahan banjir dan genangan di ruas jalan tersebut,” terang Hisam.
Hery Priyono