blank
Para peserta Focus Group Discussion yang diselenggarakan Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi – Direktorat Jendral Binal Konstruksi – Kementerian PUPR foto bersama seusai kegiatan di Kota Bekasi pada 14 September 2023. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Dosen Fakultas Teknik Universitas Semarang, Ferry Firmawan ST MT PhD ditunjuk sebagai ketua tim Penyusun Modul/Materi Pelatihan Bidang Bangunan Hijau di Lingkungan Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi. Selain Ferry, dosen USM yang tergabung dalam tim tersebut adalah Dr Purwanto ST MT.

Penunjukkan tersebut dituangkan dalam SK Direktur KPK Ditjen Bina Konstruksi PUPR RI Nomor 07/KPTS/Kt/2023, dimana tim terdiri atas Ketua Ferry Firmawan, ST., MT., Ph.D, anggota Dr. Eng. Beta Paramita, ST, MT selaku praktisi green building,
Prof. Jati Utomo Dwi Hatmoko, MSc, Ph.D, akademisi Universitas Diponegoro, Dr. Purwanto, ST, MT, akademisi Universitas Semarang, dan Dr. Eng. Usep Surahman, akademisi Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam tugasnya, tim tersebut telah menyelesaikan tahap finalisasi penyusunan Modul Bidang Bangunan Hijau sejak dimulai pada awal Maret hingga pertengahan September 2023, baru-baru ini.

”Nantinya buku modul yang disusun akan menjadi panduan utama dalam pelatihan Ahli Penilai Bangunan Hijau yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar dan persyaratan yang ditetapkan dalam aspek keberlanjutan dalam penilaian bangunan,” kata Ketua Tim Penyusun Modul/Materi Pelatihan Bidang Bangunan Hijau. Ferry Firmawan ST MT PhD mengikuti pembahasan akhir dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi – Direktorat Jendral Binal Konstruksi – Kementerian PUPR di Kota Bekasi pada 14 September 2023.

Menurutnya, modul tersebut berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No 2 Tahun 2023 tentang Bidang Bangunan Hijau yang terdiri atas 15 Unit Kompetensi dimulai dari Melaksanakan Persiapan Kerja Penilaian Bangunan Hijau (UK 12) sampai Menyusun Laporan dan Rekomendasi Penerbitan Sertifikat Bangunan Hijau (UK 26).

”Modul pelatihan ini akan menjadi sumber daya berharga bagi para ahli penilai yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam mengevaluasi proyek bangunan hijau,” ujarnya.

Dia berharap, modul ini akan mendukung perkembangan lebih lanjut dalam menghasilkan hasil penilaian yang lebih akurat dan bermanfaat bagi pemilik proyek, pengembang, dan masyarakat luas.

”Dengan penyelesaian finalisasi modul pelatihan ini, bidang bangunan hijau telah mengambil langkah penting dalam menciptakan bangunan-bangunan yang lebih berkelanjutan, dan memastikan bahwa profesional yang terlibat dalam penilaian keberlanjutan memiliki alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka dengan efisien dan efektif,” ungkapnya.

Muhaimin